Senin, 31 Maret 2014
Jokowi Harus Berani Akui Kekurangan Selama Jadi Gubernur
TRIBUNNEWS/HERUDIN Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bersama siswa SMA dan SMK penerima kartu Jakarta Pintar berfoto bersama usai peluncuran kartu di SMA Yappenda Tanjung Priok Jakarta Utara, Sabtu (1/12/2012). Tahap pertama, Pemprov DKI Jakarta membagikan kartu Jakarta Pintar kepada 3.046 Siswa SMA dan SMK, yang bisa langsung dipergunakan untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan.
JAKARTA, JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT.com - Pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, mengatakan, Gubernur DKI Jakarta, yang juga bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo (Jokowi), harus berani mengakui kesalahannya selama memimpin Ibu Kota. Mengakui kesalahan, menurut Emrus, salah satu bukti dan tolok ukur jika Jokowi ingin disebut negarawan. Ia menanggapi temuan Indonesia Corruption Watch yang menyebutkan penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang digagas Jokowi tidak tepat sasaran, serta pembelian bus transjakarta tak beres.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
Jokowi Kunjungi Rumah 'Guru' Bung Karno di Ngawi
Laporan Wartawan Surya Sudarmawan
TRIBUNNEWS.COm, NGAWI - Bakal Calon Presiden RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI) Joko "Jokowi" Wudodo, tak menggelar kampanye terbuka di wilayah Kabupaten Ngawi.
Namun, acara kampanye dengan cara mengunjungi rumah situs milik Almarhum Dr Radjiman Widiodiningrat di Desa Walikukun, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Senin (31/3/2014), menyedot perhatian ratusan warga.
Bahkan, sejak pria kurus ini tiba, ratusan kalangan ibu rumah tangga, pria, pemuda dan kalangan anak-anak rebutan untuk bersalaman dan sekedar berfoto bersama di depan patung Dr Radjiman Widiodiningrat itu.
Mantan Walikota Solo ini, mengunjungi situs itu, lantaran rumah itu menjadi tempat kelahiran Dr Radjiman Widiodiningrat, yang tak lain adalah salah satu guru Presiden RI pertama, Soekarno. Terutama, saat pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
"Saya sudah sejak lama menunggu kedatangan Pak Jokowi. Kami mendukung beliau naik menjadi capres," ucap Ny Tutik (45) warga setempat kepada Surya, Senin (31/3/2014).
Sedangkan kunjungan Jokowi ini, merupakan tindak lanjut usai acara kampanye yang berlangsung di Malang sehari sebelumnya.
Sebelumnya, Jokowi juga menyempatkan singgah di rumah Bupati Ngawi, Budi Sulistyono yang ada di Jl PB Sudirman, Kota Ngawi. Di rumah Ketua DPC PDI Perjungan Ngawi ini, Jokowi menyempakan diri makan nasi pecel berdaun pisang.
Di lokasi itu, bukan hanya Bupati Ngawi yang menemui Jokowi, sejumlah pejabat Pemkab Ngawi juga menemui Jokowi di antaranya Sekda Kabupaten Ngawi dan beberapa kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau Kepala Dinas.
Seusai pertemuan dan jamuan makan itu, Jokowi langsung menuju situs rumah Dr Radjiman Widiodiningrat yang ada di jalur Ngawi - Solo, Desa Walikukun, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi.
Di lokasi ini, Jokowi langsung disambut ratusan arga yang sudah berjam-jam menunggu kedatangan Gubernur DKI Jakarta itu. Ratusan warga langsung berdesakan saat Jokowi tiba dan turun dari mobilnya.
Di rumah yang pernah dikunjung Presiden Soekarno itu, Jokowi membacakan surat perintah 4 perjuangan dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri.
Selain Jokowi, dalam pembacaan surat perintah itu juga didampingi Mantan Kapolri Jenderal Purnawirawan Dai Baktiar, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Sirmadji, Bupati Ngawi dan sejumlah petinggi PDI Perjuangan lainnya.
"Saya tetap optimis, PDI Perjuangan menang. Kami yakin target perolehan suara lebih besar dalam Pemilu 9 April 2014 mendatang dibanding Pemilu 5 tahun lalu," ungkap Jokowi.
Mega: Jokowi Bukan Boneka Saya
MANADO - Sejak resmi mendapat mandat sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan, serangan kepada Joko Widodo semakin bertubi-tubi. Ini pun diakui Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Sekarang banyak yang coba menghalangi," kata Mega saat berkampanye di Lapangan Koni Sario Manado, Kota Manado, Sulawesi Utara, Senin (31/3).
Karenanya, Mega mengajak masyarakat Sulut untuk memenangkan PDI Perjuangan di pemilihan legislatif 9 April 2014. Dengan kemenangan atau meraih minimal 20 persen, maka PDI Perjuangan bisa mengusung capres sendiri.
"Saya ingin buktikan di Sulut, saya minta bantu, kalau Pak Jokowi ingin jadi di ronde kedua (pilpres)," kata Mega.
Menurutnya, tanpa menang di pileg atau meraih minimal 20 persen, maka harus mencari gabungan dengan partai lain atau koalisi. Padahal kalau kita lakukan suatu tingkat gabungan, maka Pak Jokowi tidak akan berdiri dengan tegak sendiri. Karena seornag presiden harus tentukan sikap sendiri," ungkap Mega.
Dalam kesempatan itu, Mega juga menepis tudingan Jokowi merupakan capres bonekanya. "Beliau kalau jadi presiden, presiden boneka? Bonekanya siapa?" kata Mega.
Menurutnya, Jokowi merupakan kader partainya yang sudah tentu dirinya sebagai Ketua Umum-lah yang harus memutuskan siapa calon yang akan diusung sebagai capres. "Maka saya katakan Ir Joko Widodo. Bukan berarti dia boneka saya," kata Mega.
Mega beralasan pilihan jatuh kepada Jokowi bekas Wali Kota Solo itu adalah orang yang punya prinsip, keyakinan dan bagaimana mensejahterakan rakyat. "Saya sebagai ketua umum partai tidak sembarangan pilih seseorang sebagai presiden yang tridak bisa mensejahterakan rakyatnya," kata dia.
Usai kampanye, Wakil Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto, Eriko Sutarduga dan Bendahara Umum PDI Perjuangan menyatakan bahwa sudah jelas tidak ada perintah kepada Jokowi untuk menjadi boneka. "Tidak ada perintah Jokowi jadi boneka. Pada surat perintah, ada empat perjuangan dan tidak ada perintah seperti itu," katanya.
Menurut Hasto, perintah sudah jelas dan tidak ada untuk kepentingan siapa pun. "Semua untuk kepentingan bangsa dan negara serta dedikasikan hidupmu untuk rakyat. Itu sangat clear," ujarnya.
Eriko Sutarduga lantas membacakan isi "Surat Perintah Empat Perjuangan" itu. Pertama, kata Eriko, amankan Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika.
Kedua, jalankan Trisakti secara konsisten melalui pembangunan semesta berencana. Ketiga, utamakan prinsip musyawarah dan gotong royong. "Keempat dedikasikan hidupmu untuk rakyat," pungkas Eriko. (boy/jpnn)
Tiga Wartawan Kecopetan saat Wawancara Jokowi
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Tiga wartawan menjadi korban pencopetan, saat meliput kampanye terbuka Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang dihadiri Joko "Jokowi" Widodo.
Peristiwa itu, terjadi saat ketiga wartawan tersebut mewawancarai Jokowi seusai berkampanye di Lapangan Mulyorejo Kecamatan Sukun, Kota Malang, Minggu (30/3/2014).
Ketiga wartawan yang kehilangan ponsel merek BlackBerry dan android itu adalah Abdul Malik (Trans TV), Dahlia Irawati (Kompas), dan Bagus Suryo (Media Indonesia).
Malik mengatakan, selesai meliput kampanye PDIP, ia bersama sejumlah wartawan lain melakukan wawansabda dengan Jokowi di samping panggung.
Saat wawancara berlangsung, tidak hanya wartawan yang mengerumuni Jokowi. Banyak peserta kampanye yang ikut mengerumuni Gubernur DKI Jakarta tersebut. Suasana cukup ramai.
"Kondisinya berdesak-desakan, tidak hanya wartawan, tetapi masyarakat lain juga ikut berdesak-desakan mengerumuni Jokowi," kata Malik, yang mengaku kecopetan BlackBerry dan android merk Sony.
Nasib sama juga dialami Dahlia, wartawati Kompas ini kehilangan BlackBerry yang disimpan di tas. Begitu juga Android milik Bagus Suryo, yang disimpan di saku jaket, juga hilang.
Tak hanya itu, dalam kampanye tersebut juga banyak orang melapor ke panitia karena kehilangan harta benda.
Rata-rata, para peserta kampanye kehilangan dompet dan ponsel. Panitia sempat mengumumkan berita kehilangan tersebut dari atas panggung.
Kapolres Malang Kota Ajun Komisaris Besar Totok Suhariyanto, meminta para korban untuk melapor ke polisi.
Menurutnya, Polres Malang Kota sudah mengerahkan sebanyak 360 personel untuk mengamankan proses kampanye tersebut.
Karena jumlah massa banyak, polisi tidak bisa mengawasi satu per satu. "Himbauan kami agar lebih hati-hati kalau datang di acara seperti ini," kata Totok.
Jokowi ke Ngawi, Jalan PB Sudirman Ditutup dan Dijaga Ketat
NGAWI, JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT.com- Bakal calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Joko Widodo, melanjutkan kegiatan kampanyenya ke Ngawi, Jawa Timur, Senin (31/3/2014) pagi. Pria yang akrab disapa Jokowi itu langsung menuju kediaman keluarga Bupati Ngawi Budi Sulistiyono di Jalan Pangeran Besar (PB) Sudirman.
Rombongan Jokowi datang dengan dikawal ketat oleh kendaraan patroli petugas kepolisian lengkap dengan sirine yang memecah kesunyian Kota Ngawi. Akses ke Jalan PB Sudirman ditutup dari kedua arah. Jalan tersebut dijaga ketat oleh puluhan petugas kepolisian. Pengendara yang diizinkan melintas hanyalah mereka yang hendak menuju ke kawasan pertokoan di jalan itu.
"Ditutup supaya tidak terlalu ramai, nanti kan Pak Jokowi mau datang, supaya rombongan lancar," kata Bripka Nanang KS, salah satu petugas kepolisan yang berjaga di lokasi tersebut.
Menurut Nanang, sekitar 50 personel polisi diterjunkan untuk mengamankan kunjungan Jokowi ini. Selain menjaga ruas jalan PB Sudirman, mereka juga ditempatkan di beberapa lokasi lain. "Yang jaga jalan ini (PB Sudirman) saja sudah 30 lebih," ujarnya.
Pantauan JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT, jalan tersebut ditutup selama sekitar 45 menit sebelum kedatangan Jokowi. Kehadiran Jokowi kali ini juga mengundang perhatian masyarakat. Mereka mengerubungi Jokowi untuk bersalaman dan berfoto bersama. Bahkan saat Jokowi menyantap nasi pecel yang sudah tersedia di depan rumah, masyarakat juga tetap mengerumuni Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Kegiatan Jokowi hari ini merupakan rangkaian kampanye yang telah dilakukan sejak Kamis (27/3/2014) malam pekan lalu di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Hari ini merupakan hari terakhir kampanyenya sebelum ia kembali ke Jakarta.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
Gugat Media, Publik Makin Tak Empati dengan Jokowi
JAKARTA- Pengamat politik, Pangi Syarwi Chaniago menilai langkah Joko Widodo (Jokowi) yang akan melayangkan gugatan atas iklan bertajuk "Kutagih Janjimu'' yang ditayangkan sejumlah stasiun televisi swasta kurang tepat. Pasalnya, publik tidak menyukai karakter politik yang demikian. "Iya kurang tepat, pemilih atau karakter politik asli Indonesia tak menyukai berselancar untuk menggugat," ujarnya saat berbincang dengan JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT, Minggu (30/3/2014) malam. Pengamat asal Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta ini, melihat langkah calon presiden asal PDI Perjuangan ini justru akan menjadi bomerang bagi dirinya sendiri. "Justru rakyat tak empati sama Jokowi dan Megawati Soekarnoputri," tukasnya. Syarwi menambahkan, sebaiknya Gubernur DKI Jakarta itu mencari cara lain, bukan dengan menggugat iklan yang membeberkan janji kampanye ketika akan maju sebagai DKI 1, tetapi dengan mencari kelemahan partai politik lain yang memang dia rasa menyerang dirinya. "Dan memanfaatkan serangan balik, sehingga fokus terjadi serangan kampanye negatif janji kampanye Jokowi bisa bergeser isunya," terangnya.(hol)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT Apps di Android Anda.
Jokowi "Diserbu" Warga, Ajudan dan Satgas Tak Kompak
JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT IMAGES/VITALIS YOGI TRISNA Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Joko Widodo, melakukan kampanye terbuka di Lapangan Sukun, Malang, Jawa Timur, Minggu (30/3/2014). Pria yang akrab disapa Jokowi meminta kepada masyarakat agar memberikan dukungan kepada PDI-P sekaligus turut mengawasi pelaksanaan Pemilu 2014. JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT IMAGES/VITALIS YOGI TRISNA
JAKARTA, JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT.com - Kampanye Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Malang, Jawa Timur, Minggu (30/3/2014) yang menghadirkan Joko Widodo alias Jokowi sebagai juru kampanye, mendapatkan antusiasme yang tinggi dari kader dan simpatisan. Ribuan warga yang berkumpul dengan seragam serba merah berebut bersalaman dengan calon presiden PDI-P itu. Bahkan sempat terjadi persinggungan antara satgas PDI-P yang menjaga keamanan pemilu dengan ajudan pribadi Jokowi. Ajudan Jokowi ingin agar Gubernur DKI Jakarta itu tidak mendapatkan pengawalan yang terlalu ketat, supaya warga yang hadir bisa bebas bersalaman dengannya. Sementara satgas yang tak biasa melakukan penjagaan terhadap Jokowi, justru menjaganya dengan pengawalan yang amat ketat. Akibatnya, warga kesulitan untuk bersalaman dengan sosok yang sudah mereka tunggu-tunggu kedatangannya itu. "Jangan didorong-dorong ini (kader dan simpatisan mau bersalaman). Biarkan saja!" teriak seorang ajudan Jokowi kepada seorang satgas PDI-P di tengah-tengah kerumunan warga. Akhirnya, pengamanan oleh satgas pun dilonggarkan. Para kader dan simpatisan bisa lebih mudah menjangkau Jokowi untuk bersalaman. Jokowi pun dengan sabar meladeni mereka satu per satu. Lama kelamaan, tingkah kader dan simpatisan pun mulai menjadi-jadi. Jokowi sampai ditarik-tarik oleh warga saat hendak bersalaman. Baju seorang ajudan Jokowi bahkan robek karena aksi tarik menarik itu. Pantauan JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT, kampanye terbuka Jokowi di Malang, Jawa Timur ini, memang jauh lebih ramai dibandingkan kota-kota sebelumnya yang ada di Jawa Barat dan Banten. Ribuan pendukung terlihat antusias berkumpul di lapangan Muliorejo. Pada akhir pekan ini, Jokowi kembali menjadi juru kampanye PDI-P. Dia dijadwalkan mengikuti kampanye pemilu legislatif di beberapa kota di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Rangkaian kegiatan kampanye Jokowi dimulai pada Kamis (27/3/2014) malam dan akan berlangsung hingga Senin (31/3/2014). Hari Jumat, dia telah mengajukan cuti kepada Kementerian Dalam Negeri. Sementara Senin adalah hari libur nasional Hari Raya Nyepi.
Minggu, 30 Maret 2014
Kebanyakan Janji di Jakarta Bisa Jadi Sandungan Jokowi Nyapres
JAKARTA - Setelah PDI Perjuangan resmi mencalonkan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Calon Presiden yang akan berlaga pada pilpres Juli 2014 mendatang, pertarungan opini antara pihak yang pro dan kontra pun terjadi. Sebagian publik mendukung langkah Jokowi, namun tidak sedikit pula publik yang menolaknya. Berdasarkan realitas tersebut, Media Survei Nasional (Median) telah melakukan survei terkait pencapresan Jokowi dan beberapa janjinya ketika Pilkada Jakarta lalu. Menurut Direktur Riset Median, Rico Marbun, cara yang paling objektif untuk menilai layak tidaknya pencapresan Jokowi harus didasarkan pada dua hal penting, yaitu pertama, menanyakan kepada warga Jakarta yang selama ini dipimpin Jokowi. Kedua, melihat tingkat kepuasan warga Jakarta selama dipimpin Jokowi. "Tim riset Median telah mendata setidaknya ada 14 janji Jokowi yang tercatat dan terekam di media massa. Kemudian kami menanyakan tingkat pengetahuan publik apakah mereka tahu, ingat atau tidak dengan janji Jokowi tersebut. Setelah itu kami menanyakan apakah jokowi telah berhasil memenuhi janji tersebut atau tidak," jelas Rico Marbun dalam keterangannya, Minggu (30/3/2014). Berdarkan hasil survei, ditemukan bahwa ada lima dari 14 janji Jokowi yang diingat publik paling tinggi (di atas 80 persen), yaitu: janji mengatasi masalah banjir (93.5 persen); mengatasi masalah kemacetan (91.0 persen); layanan kesehatan gratis (83.5 persen); pendidikan gratis dari SD hingga SMU (82.5 persen); dan memimpin Jakarta selama 5 tahun (81.5 persen). "Cukup besarnya tingkat pengetahuan publik Jakarta terhadap janji-janji Jokowi tersebut bisa menjadi batu sandungan baginya untuk maju dalam bursa capres mendatang, mengingat berdasarkan survei publik Jakarta masih belum melihat realisasi janji-janji itu," katanya. Terbukti berdasarkan survei yang kami tanyakan kepada publik mengenai persetujuan terhadap pencapresan Jokowi. Hasilnya, 55.5 persen warga Jakarta tidak setuju Jokowi mencapreskan diri, dan hanya 32.5 persen setuju. Ketika ditanyakan alasan penolakan atas pencapresan Jokowi, jawaban publik Jakarta setidaknya mengerucut pada tiga masalah yang selama ini menjadi janji Jokowi untuk direalisasikan yaitu: pertama, Janji Jokowi untuk tuntaskan masa jabatan (34,8 persen); Masalah kemacetan belum teratasi (30,6 persen); dan masalah banjir belum teratasi (17,8 persen). Walaupun telah tumbuh opini yang dijadikan alasan kuat pendukung Jokowi maju sebagai capres, yaitu Jokowi akan berhasil mengatasi masalah utama di Jakarta seperti macet dan banjir jika Jokowi telah menjadi presiden, namun sebagian public Jakarta masih ragu. Berdasarkan hasil survei, 60 persen publik Jakarta memandang walaupun Jokowi berhasil menjadi presiden, belum tentu masalah Jakarta akan semakin mudah teratasi. Survei ini sendiri di lakukan secara face to face interview dalam kurun waktu 3-16 Maret 2014 kepada publik Jakarta dengan total responden yang diambil sebesar 1200 orang. Responden itu dipilih secara acak dengan teknik Multistage Random Sampling dengan Margin of Error ± 2.8% di tingkat provinsi pada Tingkat Kepercayaan 95%.(hol)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT Apps di Android Anda.
Untuk Apa Jokowi Tuntut Iklan Berisi Fakta?
JAKARTA - Langkah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan PDI Perjuangan untuk melakukan langkah hukum terkait iklan anonim berjudul "kutagih janjimu", terus mendapat kritikan. "Mereka ambil langkah hukum terhadap iklan tersebut, sementara omongan Jokowi benar. Dia benar mengatakan ingin pimpin Jakarta lima tahun, jadi ngapain nuntut?," kata pakar komunikasi politik Ermus Sihombing kepada JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT, Minggu (30/3/2014). Namun faktanya, lanjut Ermus, baru berjalan 1,5 tahun Jokowi justru mencalonkan diri sebagai calon presiden dari partai berlambang banteng bermoncong putih. "Dengan kata lain, sudah ada niatan untuk tidak menyelesaikan jabatannya yang menyisakan 3,5 tahun lagi," terangnya. Ermus mengatakan, jika memang iklan yang tayang di sejumlah stasiun televisi nasional itu menyajikan fakta-fakta pernyataan mantan Wali Kota Solo itu di depan publik, maka Jokowi seharusnya berterimakasih, bukan malah menggugat. "Selama apa yang diiklankan itu sudah menjadi konsumsi publik, seharusnya Jokowi tidak melayangkan tuntutan. Kecuali omongan Jokowi di luar ranah publik, wajar Jokowi menuntut," terangnya. Sebelumnya, bakal calon presiden dari PDIP itu, mengaku tengah mempertimbangkan untuk menempuh jalur hukum terkait iklan 'Kutagih janjimu' yang menyerang dan menyudutkannya. "Kita sedang diskusikan mengenai iklan itu. Kita juga akan pertimbangkan ambil langkah hukum," ujar Jokowi.(teb)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT Apps di Android Anda.
Jokowi: Saya Sudah 3 Hari Ini Tak Tidur
VITALIS YOGI TRISNA Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Joko Widodo, melakukan orasi pada kampanye terbuka di Lapangan Sukun, Malang, Jawa Timur, Minggu (30/3/2014). Pria yang akrab disapa Jokowi meminta kepada masyarakat agar memberikan dukungan kepada PDI-P sekaligus turut mengawasi pelaksanaan Pemilu 2014. JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT IMAGES/VITALIS YOGI TRISNA
MALANG, JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT.com - Bakal Calon Presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo alias Jokowi bercerita mengenai kegiatan kampanye saat berkampanye di lapangan Muliorejo, Malang, Jawa Timur, Minggu (30/3/2014). "Saya sudah tiga hari ini ndak tidur. Kemarin ke Lampung, terus Banten, Jawa Barat. Tadi pagi saja tidur jam empat, lalu bangun lagi jam lima ke Banjarmasin, baru ke sini. Besok lanjut lagi ke Madiun, Pacitan," kata Jokowi. Oleh karena itu, Jokowi ingin pendukungnya melakukan perjuangan yang serupa. Menurutnya, mereka harus bekerja keras untuk membuat PDI-P menang pada Pemilu Legislatif 9 April mendatang. "Jangan sampai ada yang jam enam sudah tidur. Jam delapan sudah tidur. Mentang-mentang sudah merasa menang baru jam delapan sudah tidur. Karena yang lain juga pastinya tidak tidur," ujar Jokowi. "Karena yang di sini tahes-tahes (sehat) banget. Ini tahes, ini tahes juga. Jadi ayo kita kerja keras. Yang punya tetangga di kecamatan, kelurahan, RT, RW, ajak coblos PDI-P di pemilu mendatang," bujuk Jokowi. Pantauan JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT, kampanye terbuka Jokowi di Malang, Jawa Timur ini, memang jauh lebih ramai dibandingkan kota-kota sebelumnya yang ada di Jawa Barat dan Banten. Ribuan pendukung terlihat antusias berkumpul di lapangan Muliorejo. Pada akhir pekan ini, Jokowi kembali menjadi juru kampanye PDI-P. Dia dijadwalkan mengikuti kampanye pemilu legislatif di beberapa kota di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Rangkaian kegiatan kampanye Jokowi dimulai pada Kamis (27/3/2014) malam dan akan berlangsung hingga Senin (31/3/2014). Hari Jumat, dia telah mengajukan cuti kepada Kementerian Dalam Negeri. Sementara Senin adalah hari libur nasional Hari Raya Nyepi.
Jokowi ke Malang, Akses Jalan Ditutup
JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT IMAGES/VITALIS YOGI TRISNA Kandidat calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Joko Widodo, saat mengunjungi Pesantren gelar di Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2014). Pada hari ini pria yang akrab disapa Jokowi ini melakukan kampanye di kota Cianjur. JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT IMAGES/VITALIS YOGI TRISNA
JAKARTA, JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT.com - Bakal Calon Presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo alias Jokowi melanjutkan kampanye akhir pekannya ke Malang, Jawa Timur, Minggu (30/3/2014) siang. Usai mendarat di bandara Raden Saleh, Malang, Jokowi menyempatkan diri untuk makan siang di Rumah Makan Bu Genang. Jokowi dikawal oleh petugas kepolisian lengkap dengan suara sirine yang memecah kesunyian kota malang. Skses jalan Trunojoyo yang menuju ke rumah makan sempat ditutup karena kedatangan Jokowi itu. Padahal, pada kampanye dua hari sebelumnya di Jawa Barat dan Banten, petugas kepolisian yang mengawal Jokowi tidak mengidupkan sirine, apalagi sampai menutup jalan. "Iya, ini ditutup karena kedatangan Pak Jokowi. Biasanya tidak. Kalau tidak ditutup, nanti bisa macet," kata Briptu Poniman, salah satu polantas yang berjaga di depan jalur penutupan. Namun kemacetan tetap tidak terelakkan. Banyaknya kendaraan yang mengawal kedatangan Jokowi serta rombongan membuat arus lalu lintas di depan rumah makan itu tersendat. Di rumah makan khas Jawa Timur itu, Jokowi memesan nasi sayur lodeh yang dipadu dengan berbagai macam lauk pauk seperti tempe, empal, dan daging. "Total makannya Rp. 80.000," kata si ibu penjual. Seperti biasanya, kehadiran Jokowi kali ini mengundang perhatian masyarakat. Masyarakat sekitar masuk dan mendekati meja tempat Jokowi menyantap hidangannya. Setelah makan siang, rencananya Jokowi akan berorasi di lapangan Muliorejo. Ribuan kader dan simpatisan sudah berkumpul disana sejak pagi. Pada akhir pekan ini, Jokowi kembali menjadi juru kampanye PDI-P. Dia dijadwalkan mengikuti kampanye pemilu legislatif di beberapa kota di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Rangkaian kegiatan kampanye Jokowi dimulai pada Kamis (27/3/2014) malam dan akan berlangsung hingga Senin (31/3/2014). Hari Jumat, dia telah mengajukan cuti kepada Kementerian Dalam Negeri. Sementara Senin adalah hari libur nasional Hari Raya Nyepi.
Jokowi Dukung Ahok Marahi Wiriyatmoko
JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT/WISNU WIDIANTORO Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kanan) dan Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (kiri).
JAKARTA, JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi tak mempermasalahkan wakilnya, Basuki Tjahja Purnama, alias Ahok yang memarahi pelaksana tugas (plt) Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Wiriyatmoko. Menurutnya, Ahok marah untuk membuat perbaikan di Jakarta. "Ya, enggak apa-apa toh. Memangnya kenapa? Kita kan ingin semua prosedur itu disederhanakan dan disimpelkan gitu lho. Kalau bisa digampangin, jangan disulit-sulitkan. Kita kan maunya seperti itu," ujar Jokowi di sela-sela kegiatan kampanye blusukannya di Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2014) siang. Jokowi menjelaskan, saat ini kondisi Jakarta memang sedang mengalami kesulitan karena sedang kekurangan bus transjakarta. Bus yang sudah ada, menurutnya, tak mampu mengakomodasi kebutuhan seluruh warga. Dia berharap, dengan bus bantuan dari pihak swasta yang ada, maka solusi tersebut bisa terselesaikan. "Bus ditunggu masyarakat, ini ada yang mau nyumbang bus. Berpikirnya simpel aja gitu. Masa ada orang mau nyumbang bus jadi kerugian negara gitu lho. Tapi memang aturan ini juga banyak yang ndak jelasnya," ujar dia. Hingga saat ini, Jokowi mengaku belum mendapatkan informasi langsung dari Ahok mengenai kemarahanya itu. Namun, dia mengaku telah mengetahuinya dari pemberitaan media massa. Bahkan, ia mengetahui rencana Ahok untuk memecat Wiriyatmoko jika dirinya menjadi Gubernur Jakarta. "Tapi Pak Wagub belum sampaikan ke saya mengenai rekomendasi untuk memecat Moko," pungkas Jokowi. Sebelumnya, Ahok mengaku kecewa dengan sikap Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Wiriyatmoko yang kembali menghambat birokrasi sumbangan bus oleh perusahaan swasta. Menurut dia, seharusnya jika ada perusahaan yang menyumbang bus, sumbangan tersebut langsung diterima tanpa dikenakan birokrasi yang berbelit. Bahkan, jika Basuki menjadi gubernur DKI Jakarta, dia mengancam akan memecat Wiriyatmoko.
Sabtu, 29 Maret 2014
Beli Tas untuk Istri, Jokowi "Nawar" Rp 60.000 Jadi Rp 75.000
http://ift.tt/1ga0qsi Bakal calon presiden PDI Perjuangan, Joko Widodo (tengah), melihat tas sebelum membelinya saat berkampanye di Pasar Ramayana, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2014) siang.
CIANJUR, JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT.com - Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo alias Jokowi membeli sebuah tas wanita saat kampanye blusukan ke Pasar Ramayana, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2014) siang, untuk sang istri, Iriana. Jokowi menyempatkan menawar harga tas bercorak merah itu kepada penjualnya."Berapaan ini Bu?" kata Jokowi sambil menunjuk tas yang diinginkannya itu. "Rp 60.000 Pak, ayo beli dong, Pak, untuk kenang-kenangan sudah pernah ke sini," kata si ibu penjual. Jokowi pun kaget dengan harga tas yang dianggapnya murah itu. "Wah murah sekali Bu, masa cuma Rp 60.000," kata Jokowi. "Ya namanya juga pasar tradisional Pak, murah-murah," jawab ibu pedagang lagi. Tiba-tiba salah satu warga yang saat itu mengerubungi Jokowi langsung menyambung obrolan. "Tawar lagi saja Pak, biar lebih murah lagi," kata dia. Akhirnya, Jokowi pun memutuskan untuk menawar harga tas tersebut. Namun, bukannya menawar ke harga yang lebih murah, tawaran Jokowi justru membuat harga tas itu semakin mahal. "Ya sudah saya tawar jadi Rp 75.000 ya," kata Jokowi yang disambut tawa warga yang berkerumun. Sang ibu pedagang pun terlihat gembira Jokowi akhirnya mau membeli tas jualannya, apalagi dengan harga yang lebih mahal dari yang ditawarkan. Dia menjadi lebih gembira lagi saat ajudan Jokowi membayar dengan pecahan uang Rp 100.000 dan tidak mengambil kembaliannya. "Wah ini semuanya? Makasih ya Pak Jokowi. Alhamdulillah rezeki, jadi ramai karena Pak Jokowi ke sini," ujarnya. Tas ini adalah barang kedua yang dibeli Jokowi untuk istrinya hari ini. Sebelumnya, Jokowi juga sempat memborong sayur-sayuran di Pasar Cipanas untuk dimasak oleh sang istri setibanya Jokowi di rumah pada malam nanti. Seperti biasanya, kehadiran Jokowi kali ini mengundang perhatian masyarakat. Mereka mengerubungi Jokowi untuk bersalaman dan berfoto bersama. Ada juga yang menyampaikan keluh kesahnya kepada Jokowi. Pada akhir pekan ini, Jokowi kembali menjadi juru kampanye PDI-P. Dia dijadwalkan mengikuti kampanye pemilu legislatif di beberapa kota di Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Rangkaian kegiatan kampanye Jokowi dimulai pada Kamis (27/3/2014) malam dan akan berlangsung hingga Senin (31/3/2014) malam. Hari Jumat, dia telah mengajukan cuti kepada Kementerian Dalam Negeri. Sementara Senin adalah hari libur nasional, hari raya Nyepi.
Dua Skenario Jokowi Dekati Tokoh Islam...
http://ift.tt/1gS64zS Sejumlah pendukung bakal capres PDI-P Jokowi mendeklarasikan Jokowi untuk Nusantara (JORA) di Jakarta, Senin (17/3/2014).
JAKARTA, JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT.com - Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo getol menyambangi sejumlah tokoh Islam di daerah. Dua skenario politik diduga sedang dijalankan Jokowi dan partainya."Selain mengukuhkan hubungan partai nasionalis dengan kelompok kekuatan Islam, langkah Jokowi juga bisa untuk mencegah skenario poros tengah yang dimotori partai politik berbasis Islam," papar pengamat politik Universitas Gadjah Mada, Ari Dwipayana, saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (28/3/2014).Secara historis, ujar Ari, kelompok nasionalis seperti PDI-P memiliki hubungan yang telah berlangsung lama dan baik dengan kelompok Islam. Dalam konteks ini, Ari berpendapat Jokowi ingin mengukuhkan kembali kedekatan tersebut. "Sejalan dengan perlunya dukungan kuat pada partai dan dirinya sebagai bakal calon presiden."Menurut Ari, langkah Jokowi tersebut bukan untuk mendikotomikan kelompok tertentu. "Tapi, saya rasa semangatnya untuk menegaskan ikatan itu," kata Ari, saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (28/3/2014) malam. Mencegah poros tengahSelain meneguhkan ikatan dengan kelompok basis massa Islam, Ari juga berpendapat langkah Jokowi ini juga bertujuan mencegah terbentuknya skenario poros tengah. Dia memunculkan dugaan tersebut berdasarkan pengamatan atas dinamika politik nasional terkini.Menurut Ari, dinamika politik saat ini mengharuskan PDI-P merangkul semua pihak untuk menghadapi Pemilu 2014. "Ada upaya untuk mencegah skenario poros tengah karena mulai ada gerakan menggalang sentimen agama untuk dibenturkan dengan partai nasionalis," ujar dia.Soal dampaknya, Ari berkeyakinan upaya Jokowi akan membuahkan hasil positif, baik untuk PDI-P maupun bagi dukungan untuk pencalonannya sebagai bakal calon presiden. Jokowi, kata dia, punya modal penting berupa citra positif. Karenanya, ujar Ari, komunikasi politik yang Jokowi lakukan pun tak akan mendapat banyak kendala. "Jangka pendeknya tentu soal dukungan. Tapi, rasanya PDI-P telah menghitung keuntungan jangka panjang karena tak mungkin dapat membangun bangsa tanpa melibatkan pihak lain, termasuk kelompok Islam," kata dia.Seperti diketahui, sebelum melakukan kampanye di Lapangan Sumampir, Cilegon, Banten, Jumat (28/3/2014), Jokowi menyempatkan diri bertemu dengan tokoh Islam di Banten. Dia berkunjung ke kediaman Ketua Kenadziran Banten TB Ismatullah Al Abas dan ketua sebelumnya, TB Fathul Adzim. Pertemuan berlangsung di Masjid Agung Banten, Serang. Jokowi juga berziarah ke makam Syekh Sultan Maulana Hasanuddin di Serang. Selain tokoh tersebut, Jokowi sebelumnya juga menemui tokoh Islam, seperti Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus, dan istri almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid. Jokowi tak menampik pertemuan-pertemuan itu memang bertujuan merangkul semua kalangan, termasuk umat Islam yang merupakan mayoritas penduduk di Indonesia. "Ya, untuk merangkul semua," kata dia.
Jumat, 28 Maret 2014
Alasan Bimbim Sebut Jokowi Pantas Jadi Presiden
Laporan Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bimbim berharap ada perubahan ke arah lebih baik untuk Indonesia, dalam pemilihan presiden 2014. Ia menilai kemungkinan perubahan itu bisa datang dari calon presiden yang berusia muda.
"Kalau mau ada perubahan paling tidak presidennya muda. Entah perubahannya seperti apa nantinya. Capres sekarang yang saya tahu paling muda siapa? Ya Jokowi," ucapnya, Jumat, (28/3/2014), ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Bimbim memang mendorong Jokowi untuk jadi pemimpin besar di Indonesia. Jauh sebelumnya, ia pula yang memprovokasi Jokowi untuk menjad Bimbim Slank i Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, Jokowi masih berstatus Walikota Solo.
Tampaknya, drummer Slank itu, memberikan dukungannya terhadap Jokowi untuk menjadi presiden. Meskipun konsekuensinya harus meninggalkan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Sebelum dia terkenal, saya sudah mengangkat dia bahwa dia orang jujur, orang baik dari Kota Solo. Kalau negarawan harus berpikir lebih besar. Kalau ada sesuatu yang lebih besar pasti (jabatannya) ditinggalkan, apalagi cuma Jakarta," ucapnya.
Jokowi Sowani Keturunan Sultan Banten
Jumat, 28 Maret 2014 , 13:25:00
Calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo (tengah) bersama Wakil Gubernur Banten, Rano Karno dan keturunan Sultan Banten, Tubagus Ismetullah Al Abbas di Desa Banten, Kabupaten Serang. Foto: M Adil/JPNN.Com
JAKARTA - Hari ini (28/3), calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan, Joko Widodo menjadi juru kampanye bagi partainya di Provinsi Banten. Pria yang akrab disapa Jokowi ini mengawali rangkaian kegiatan kampanyenya di wilayah Kota Serang, Banten.
Di Serang, Jokowi menyempatkan diri untuk bersilaturahmi ke rumah keturunan Sultan Banten, Tubagus Ismetullah Al Abbas yang lokasinya tidak jauh dari Masjid Agung Banten di Desa Banten, Kabupaten Serang. Jokowi datang didampingi Wakil Gubernur Banten Rano Karno dan Ketua DPD PDIP Banten Ribka Tjiptaning.
Namun usai pertemuan, Jokowi menepis anggapan kedatangannya itu untuk meminta restu dari keturunan Sultan Banten untuk maju di pilpres Juli nanti. "Cuma silaturrahmi dengan keluarga keraton," katanya.
Selesai bersilaturahmi, pria yang juga Gubernur DKI Jakarta itu berziarah ke makam sultan-sultan Banten di wilayah yang sama. Setelahnya, Jokowi menunaikan solat Jumat di Masjid Agung Banten.
Sebelum mengunjungi kawasan Banten Lama, Jokowi terlebih dahulu blusukan ke Pasar Serang dan Pasar Rau. Di kedua lokasi itu Jokowi sempat memborong barang yang dijual sejumlah pedagang. (dil/jpnn)
Jokowi Tinggalkan "Bom Waktu" untuk Ahok
ANGGA BHAGYA NUGRAHA Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo berbincang dengan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama seusai menandatangani komitmen dan sosialisasi pengendalian gratifikasi di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (4/3/2014). Provinsi DKI Jakarta menempati posisi tertinggi pelaporan gratifikasi tahun 2013 yang mencapai 970 laporan. Warta Kota/angga bhagya nugraha
JAKARTA, JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT.com -Direktur Eksekutif The Cyrus Network Hasan Nasbi Batupahat menyayangkan keputusan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk maju bersaing sebagai calon presiden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Menurut Hasan, Jokowi hanya bisa "satu paket" bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam memimpin sebuah pemerintahan.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
Kala Jokowi "Keceplosan"...
ANGGA BHAGYA NUGRAHA Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) 2014 di Balai Agung, Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (25/3/2014). Jokowi memaparkan beberapa program yang tengah dijalankan, mulai dari pengelolaan limbah yang belum maksimal hingga permasalahan Mass Rapid Transit (MRT). WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
JAKARTA, JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT.com - Sejak deklarasi menjadi calon presiden, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo selalu membatasi lingkup pertanyaan wartawan. Jokowi tak mau menjawab soal copras-capres di dalam pagar Balaikota. Ia baru mau menjawab setelah berada di luar lingkungan Balaikota. Namun, pada Kamis (27/3/2014) sore, Jokowi "keceplosan". Jokowi menjawab pertanyaan seputar pencalonannya menjadi presiden, di teras Balaikota, sekitar 200 meter dari pintu gerbang Balaikota. Awalnya, wartawan bertanya kepadanya mengenai surat cuti ke Kemendagri untuk kampanye. Lantaran konteks pertanyaan tersebut masih berkaitan dengan jabatannya, Jokowi meladeninya. Lama kelamaan, pertanyaan wartawan menyerempet soal prediksi Jokowi menang pilpres satu putaran. "Aah, jangan seolah-olah sudah menang, satu putaran, saya ndak seperti itulah," ujarnya. Entah disadari atau tidak, mantan Wali Kota Surakarta tersebut melanggar aturan yang dibuatnya sendiri. Bahkan, setelah itu, Jokowi juga berbicara panjang lebar soal serangan lawan politik terhadap dirinya di berbagai media massa. Jokowi baru sadar bahwa ia larut dalam wawancaranya sebagai calon presiden saat seorang wartawan bertanya kepadanya, "Pak tumben mau jawab soal copras-capres dalam pagar Balaikota." Sontak, Jokowi yang sudah masuk ke dalam mobilnya langsung menepuk jidatnya dengan bahu tersentak. "Wah iya, lupa saya," ujarnya seraya tertawa terbahak-bahak. "Halah, kamu-kamu ini sih pertanyaannya nakal-nakal, jadinya saya jawab," lanjutnya seraya melaju pergi dari Balaikota. Jokowi dijadwalkan mengikuti kampanye di Jawa Barat dan Banten mulai Jumat hingga Senin (31/3/2014).
Tanpa Jokowi, Misi Jakarta Baru Terancam Gagal
TRIBUNNEWS/HERUDIN Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo bersama Wakil Gubernur, Basuki Tjahaja Purnama (kiri) saat memimpin rapat dengan kepala satuan kerja perangkat daerah, di Balaikota, Jakarta Pusat, Senin (15/10/2012). Jokowi-Basuki melakukan rapat pertama usai dilantik untuk mengetahui program kerja dan kerja apa yang sudah dilakukan para kepala SKPD DKI Jakarta.
JAKARTA, JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT.com - Slogan Jakarta Baru yang diusung pasangan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama, terancam gagal karena majunya Jokowi sebagai calon presiden (capres).Direktur Eksekutif Cyrus Network Hasan Nasbi Batupahat mengatakan, bila Jokowi meninggalkan Jakarta untuk maju menjadi capres, misi membangun Jakarta Baru dalam kondisi terancam."Jokowi dan Ahok adalah satu paket. Jokowi bisa mendapatkan legitimasi, kepercayaan masyarakat, sedangkan Ahok memiliki kemampuan eksekusi. Kalau salah satu tidak ada, maka akan pincang, Jakarta Baru bisa gagal," ujarnya dalam diskusi media dengan tema "Mungkinkah Pemilukada 2015?" di Jalan Sabang, Jakarta Pusat, Kamis (27/3/2014).Ia mengatakan, pembenahan di Tanah Abang, Waduk Pluit, terjadi karena orang percaya bahwa Jokowi adalah pemimpin yang baik. Ia meragukan jika Ahok memimpin Jakarta, tidak ada lagi gejolak di masyarakat. "Kalau mereka terpisah, Ahok yang ditinggalkan tidak bisa bekerja karena enggak punya legitimasi yang cukup. Begitu juga dengan Jokowi, meski punya kemampuan, tapi yang punya legitimasi siapa," kata Hasan.Ia menyarankan, lebih baik Jakarta Baru dilaksanakan di bawah pemimpin yang baru. Jangan salah satunya. "Silakan dorong Ahok dampingi Jokowi menjadi cawapres atau mendampingi Prabowo, Jakarta bisa memilih lagi pemimpin baru, yang sesuai legitimasinya dan juga mampu eksekusi," ujarnya.Meski dasar hukumnya belum ada, menurutnya, Pilkada DKI ulang bisa ditempuh agar Jakarta tidak lagi ditinggalkan kepala daerah di tengah jalan karena pemilu presiden baru akan dilaksanakan pada 2019. Sementara, gubernur dan wakil gubernur hasil pilkada 2015 bekerja hanya sampai tahun 2017."Mendingan kita mulai Pilkada 2015 sehingga Jakarta Baru dipimpin oleh pemimpin yang baru. Mungkin ini adalah win-win solution. Tapi, memang kalau kedua tokoh ini dipisah, Jakarta terancam kolaps," ujarnya.
Jokowi: Untuk Jadi Capres, Saya Tidak Melakukan Apa
RODERICK ADRIAN MOZES Calon presiden yang juga Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi, menikmati sarapan sebelum berkampanye di Bandar Lampung, Sabtu (22/3/2014). Jokowi dijadwalkan akan menjadi juru kampanye Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di beberapa kota di Provinsi Lampung bersama sejumlah tokoh PDIP lainnya, di antaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
SUKABUMI, JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT.com - Calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo mengatakan, ia sama sekali tidak melakukan upaya apa pun sehingga akhirnya dipilih sebagai calon presiden oleh Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri. Menurut Jokowi, selama ini ia hanya fokus bekerja untuk membenahi Jakarta."Saya tidak melakukan apa pun, apalagi lobi-lobi politik. Jadi saya menjadi capres itu saya tidak melakukan apa apa," ujar Gubernur DKI Jakarta ini saat berorasi di depan kader PDI-P Sukabumi, Kamis (27/3/2014) malam.Jokowi juga mengaku tidak menyambut pencapresannya itu dengan perasaan bahagia. "Ini adalah tahun penentuan, yang menentukan nanti kita seperti apa. Jadi presiden itu sangat berat sekali karena itu saya tidak menyambutnya dengan senang atau sukacita. Tapi, dengan dukungan bapak, ibu, dan saudara sekalian yang hadir, dan dengan semangat partai, semoga saya bisa melaksanakannya," ujar Jokowi.Deklarasi sederhana
Jokowi juga mengungkapkan alasan ia memilih untuk deklarasi di Rumah Si Pitung. Menurut Jokowi, deklarasi itu sangat berbeda dengan cara deklarasi bakal calon presiden dari partai lain yang ditemani tokoh-tokoh penting dan penuh kemewahan.
"Tanggal 14 Maret saya rasa kita sudah tahu semuanya deklarasi di Rumah Si Pitung. Saya bekerja, kemudian diumumkan di DPP kalau saya resmi dicalonkan," kata Jokowi.
"Memang deklarasi saya sangat sederhana sekali. Tidak sama dengan yang lain yang penuh kemewahan gebyar penuh ingar-bingar. Saya sendiri hanya ada bendera Merah Putih, tidak ada tokoh besar karena yakin kita berkoalisi dengan rakyat. Karena nanti yang memilih rakyat," ujar Jokowi, yang langsung disambut tepuk tangan oleh para kader dan simpatisan yang hadir.
Untuk mengikuti kampanye, Jokowi telah mengajukan cuti untuk hari Jumat (28/3/2014) kepada Kementerian Dalam Negeri. Ia dijadwalkan menjadi juru kampanye PDI Perjuangan untuk pemilu legislatif di beberapa kota di Jawa Barat serta Banten.
Perjalanan Jokowi akan dilakukan hingga Senin (31/3/2014) yang merupakan hari libur nasional karena bertepatan dengan hari raya Nyepi.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
Biarpun Kerempeng, Jokowi Mengaku Lebih Ganteng daripada Tukul
RODERICK ADRIAN MOZES Calon presiden yang juga Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) berkampanye di lapangan Rejobasuki, Seputih Raman, Lampung Tengah, Lampung, Sabtu (22/3/2014). Jokowi menjadi juru kampanye Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di beberapa kota di Provinsi Lampung bersama sejumlah tokoh PDIP di antaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
SUKABUMI, JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT.com - Bakal calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo alias Jokowi pun bisa berkelakar. Salah satu kelakarnya muncul saat berkampanye di depan kader dan simpatisan PDI-P di Sukabumi, Jawa Barat. "Sekarang kalau bapak ibu melihat Jokowi, ya Jokowi seperti ini. Jangan bayangkan akan punya seorang presiden yang gagah, ganteng, dan banyak uang. Tapi kalau dibanding dengan Tukul, ya ganteng saya," seloroh Jokowi yang sontak disambut tawa kader dan simpatisan, di Rumah Makan Lembur Kuring 3, Sukabumi, Kamis (27/3/2014) malam. Tukul yang dia maksud adalah komedian Tukul Arwana.Masih berbicara soal figurnya yang tak luar biasa sebagai bakal calon presiden, Jokowi pun mengatakan tak punya postur tubuh ideal. Tubuh kurusnya, kata dia, memang tak cocok dengan gambaran ideal presiden yang biasanya dibayangkan bertubuh besar dan tegap."Bu Mega (Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI-P) saja sering bilang kalau saya ini kerempeng, tapi Jokowi itu banteng. Berat saya 54 kilogram, kalau nambah ya paling setengah kilo, habis itu turun lagi setengah kilo. Bu Mega itu mungkin pusing saya sudah diajak makan keliling-keliling hampir setahun, tapi ndak nambah-nambah berat badan," kisah Jokowi yang lagi-lagi mengundang tawa para hadirin.Lalu, Jokowi pun menyinggung soal kemampuan finansialnya. "Di pilpres nanti juga saya ngomong apa adanya, saya tidak punya uang ataupun materi untuk diberikan ke siapa pun. Kalau yang lain mungkin punya triliunan, bisa pasang iklan di TV setiap hari dan setiap saat. Sampai saat ini kami belum keluar iklan. Lihat saja di Jakarta. Spanduk dan baliho pun tidak ada," jelas Jokowi. Namun, Jokowi optimistis bisa menang dengan kerja keras semua kader dan simpatisan sekalipun tanpa modal finansial. "Kalau kita kerja keras, semangat untuk menangnya seperti saat pemilihan Wali Kota (Surakarta, Jawa Tengah) dan Gubernur (DKI Jakarta) kemarin. Pilpres insya Allah kita menangkan karena rakyat menghendaki perubahan, perbaikan," ujar dia. Terkait kegiatan kampanye menjelang Pemilu Legislatif 2014, Jokowi telah mengajukan cuti untuk Jumat (28/3/2014) kepada Kementerian Dalam Negeri. Pada akhir pekan ini, dia dijadwalkan mengikuti kampanye pemilu legislatif di beberapa kota di Jawa Barat dan Banten. Rangkaian kegiatan kampanye Jokowi akan berlangsung hingga Senin (31/3/2014), yang bertepatan dengan hari libur nasional.
Kamis, 27 Maret 2014
Pelan
ANGGA BHAGYA NUGRAHA Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo berbincang dengan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama seusai menandatangani komitmen dan sosialisasi pengendalian gratifikasi di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (4/3/2014). Provinsi DKI Jakarta menempati posisi tertinggi pelaporan gratifikasi tahun 2013 yang mencapai 970 laporan. Warta Kota/angga bhagya nugraha
JAKARTA, JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT.com - Joko Widodo mengakui telah memberikan sejumlah masukan kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Hal itu terkait dengan kemungkinan jika Jokowi meninggalkan jabatannya sebagai gubernur DKI untuk menjadi presiden RI."Satu per satu (disampaikan)," kata Jokowi di Balaikota, Jakarta, Rabu (26/3/2014).
Jokowi mengatakan, selama ini, Basuki atau akrab disapa Ahok ini sebenarnya sudah saling mengetahui tugas masing-masing sehingga tidak perlu banyak masukan mengenai jabatan gubernur.
"Kami sudah kerja bersama, satu setengah tahun bersama-sama. Apa yang saya ketahui, diketahui juga oleh Wagub. Semuanya kita terbuka," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi mengatakan, selama ini, baik ia maupun Ahok sama-sama mendapatkan laporan tugas masing-masing. Dengan demikian, tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Gubernur pun sudah dipahami oleh Wakil Gubernur.
"Apa yang dikerjakan Wagub, kita juga dapat laporan, seperti itu," kata mantan Wali Kota Solo ini.Sebelumnya, Basuki juga mengakui telah menerima beberapa wejangan dari Jokowi. Salah satunya ialah agar menekan emosinya karena marah-marah dianggap tidak efektif. Selain itu, Basuki juga diminta melanjutkan segala program kerja yang sudah berlangsung sejak awal pemerintahan Jakarta Baru.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
JOKOWI CAPRES Sopir Taksi Singapura Pun Kenal Jokowi...
Rabu, 26 Maret 2014
Jokowi: Gubernur Kok "Dibeliin" Tiket Kereta...
RODERICK ADRIAN MOZES Calon presiden yang juga Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi, berbicara saat menyambut peserta kontingen tim Garuda Baru di Balaikota, Jakarta, Senin (24/3/2014). Jokowi berharap peserta bisa mengharumkan nama Indonesia dalam turnamen Piala Dunia Anak Jalanan atau Street Child Soccer World Cup (SCWC) 2014 di Rio De Jainero, Brasil. JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
JAKARTA, JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo enggan menanggapi aksi demonstrasi yang dilakukan Koalisi Masyatakat Jakarta Baru, di Balaikota Jakarta, Selasa (25/3/2014) pagi. Menurut dia, aksi tersebut merupakan hal yang biasa terjadi, terlebih pada masa-masa menjelang pemilu legislatif dan pemilihan presiden seperti saat ini. Jokowi mengaku telah kebal dengan serangan-serangan seperti itu karena telah beberapa kali maju pada pentas pemilihan kepala daerah."Biasalah itu, ini kan sudah masuk minggu-minggu politik. Demonya sangat diorganisasi. Sekali lagi, buat saya yang sudah empat kali pilkada, ditekan seperti ini, diserang, dicemooh, sudah setiap hari. Aku rapopo," kata Jokowi seusai menghadiri acara Bimbingan Teknis Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia di Gedung Ardyagarini, kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (25/3/2014). Menanggapi aksi massa yang membawakan dia tiket kereta Jakarta-Solo, Jokowi mengucapkan terima kasih. Sambil berkelakar, ia mempertanyakan kenapa demonstran tidak membelikannya tiket pesawat."Lho, kok tiket kereta? Mestinya kalau beliin tiket ke gubernur dikasihnya tiket pesawat, masa tiket kereta api. Keretanya kereta apa dulu? Syukur-syukur kereta bisnis," ucapnya diikuti tawa. Puluhan warga Jakarta yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Jakarta Baru mendatangi Balaikota DKI. Kedatangan mereka ialah untuk menyampaikan protes dan ketidakrelaan melepaskan Jokowi sebagai calon presiden RI dengan meninggalkan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dalam aksinya, mereka membawa spanduk, "Bila Bohong...!!! Ini Tiket Pulang Kampung Jakarta-Solo untuk Jokowi". Tak hanya itu, mereka juga membawa tiket kereta kelas ekonomi Matarmaja Jakarta-Solo seharga Rp 130.000. Tiket itu untuk keberangkatan hari ini pukul 13.40 WIB dari Stasiun Senen, Jakarta Pusat.
Ingin Selamatkan Satinah, Jokowi Sumbang Rp 10.000
http://ift.tt/1p42zfS kusuma Puluhan pekerja rumah tangga saat mengelar aksi pengumpulan dana untuk Satinah di titik nol km Yogyakarta
JAKARTA, JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menginginkan agar tidak ada lagi kasus tenaga kerja Indonesia di luar negeri yang menghadapi hukuman pancung, seperti yang dialami Satinah. Jokowi juga berpartisipasi dalam pengumpulan uang diat (uang pengganti) sebanyak Rp 25 miliar seperti yang diminta keluarga korban. "Kalau saya menyumbangnya kecil saja, Rp 10.000," kata Jokowi sambil memasukkan lima lembar uang kertas Rp 2.000 ke dalam boks yang dibawa oleh Direktur Migrant Care Anis Hidayah, di Balaikota Jakarta, Rabu (26/3/2014). Jokowi meminta warga untuk tidak melihat besaran rupiah yang diberikannya. Menurut dia, yang lebih penting adalah kesadaran masyarakat untuk tergerak dan peduli terhadap sesama warga yang sedang tertimpa musibah. Ke depannya, kata Jokowi, pemerintah harus dapat menghentikan pengiriman TKI ke negara yang tidak punya perjanjian tertulis dengan Indonesia. Sebab, apabila mengirim TKI ke negara yang tidak punya perjanjian tertulis, kedudukan hukum Indonesia di negara itu menjadi lemah. Di sisi lain, Jokowi mengakui bahwa uang sumbangan yang diberikan tidak hanya Rp 10.000. "Secara pribadi, yang pasti enggak menyumbang Rp 10.000, tapi saya rahasiakan jumlahnya. Mudah-mudahan sehari dua hari ini bisa terkumpul kekurangannya," kata Jokowi. Jokowi memberi sebuah amplop putih kepada anggota DPR RI Komisi IX, Rieke Dyah Pitaloka, yang juga mendampingi kedatangan Anis. Menurut Rieke, sejak awal persidangan pada tahun 2007, Pemerintah Indonesia tidak pernah mendampingi Satinah. Adapun sidang eksekusi Satinah tinggal tujuh hari lagi. Rieke menambahkan, uang yang terkumpul untuk Satinah baru Rp 12 miliar dari total Rp 21 miliar yang harus dibayarkan. Sementara itu, uang yang terkumpul dari hasil patungan sebesar Rp 2,4 miliar. "Kalau tentang kebijakan sekarang, lebih baik ditanyakan kepada pemerintahan Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono). Tapi, mau bagaimana lagi, waktunya sudah mendesak," kata Rieke. Pada kesempatan yang sama, Jokowi diberi kaus gerakan "JKW4Satinah" dengan gambar Satinah. Kaus itu sebagai bentuk dukungan moril Jokowi kepada Satinah. Seperti diketahui, Satinah, seorang TKI asal Ungaran, Jawa Tengah, mengadu nasib ke Arab Saudi. Namun, di sana, dia mendapat siksaan dari majikannya. Satinah pun melawan sehingga harus membunuh majikannya. Pengadilan Arab Saudi memutuskan bahwa Satinah bersalah dan harus menjalani hukuman pancung pada 3 April 2014. Untuk bisa bebas dari hukuman tersebut, Satinah harus membayar uang maaf sebesar Rp 21 miliar.
Jokowi: Pemimpin Dinilai dari Perbuatannya
RODERICK ADRIAN MOZES Calon presiden yang juga Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) berkampanye di lapangan Rejobasuki, Seputih Raman, Lampung Tengah, Lampung, Sabtu (22/3/2014). Jokowi menjadi juru kampanye Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di beberapa kota di Provinsi Lampung bersama sejumlah tokoh PDIP di antaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
JAKARTA, JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT.com - Calon Presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo mengatakan bahwa seorang pemimpin hanya dapat dipegang janjinya berdasarkan apa telah yang ia lakukan. Hanya melalui perbuatan, kata Jokowi, maka seorang pemimpin bisa memberikan contoh kepada masyarakat. Meski enggan mengklaim dirinya sebagai tokoh yang anti-KKN, Jokowi mengaku telah melakukan berbagai tindakan yang mencerminkan bahwa ia tidak pernah melakukan hal tersebut selama sembilan tahun menjadi pejabat publik."Ya, kita lihat saja dari Solo sampai di Jakarta, apakah ada keluarga saya yang ikut sampai ke pemerintahan? Apa ada keluarga besar saya yang ikut dalam proyek?" kata Jokowi di luar pagar Balaikota Jakarta, Selasa (25/3/2014). Meski demikian, Jokowi mengakui bahwa ia tidak bisa mencegah orang-orang yang suka mendompleng namanya untuk melakukan penyelewengan. Ia pun mencontohkan dugaan keterlibatan Michael Bimo Putranto dalam pengadaan bus transjakarta dari China. "Ya gimana, sekarang sudah banyak sekali yang aji mumpung lagi minta bantuan ke sana-ke sini (pakai nama saya). Kita kan tidak bisa mengendalikan orang," ujarnya. Karena itulah, kata Jokowi, saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang mengembangkan sistem IMB-online, e-budgeting, e-purchasing, dan e-catalogue. Jokowi berharap, penerapan sistem ini mencegah terjadinya kecurangan-kecurangan yang dilakukannya di lingkungan birokrat ibu kota. "Saya sudah ngomong ke kepala dinas, lurah dan camat, jangan ada yang percaya kalau ada yang mengatakan orang dekat saya, yang mengatakan saudara saya, atau teman saya. Yang kita bangun ini sistem, sistem yang kita bangun untuk menghilangkan hal yang seperti itu. Tapi kalau masih ada kepala dinas, wali kota yang percaya, salahnya yang percaya dong," ucap pria asal Solo itu. Lebih lanjut, Jokowi mengatakan bahwa ia telah siap untuk bersaing dalam pemilihan presiden mendatang. Terlebih, kata dia, telah banyak hal-hal yang ia lakukan selama menjabat sebagai Gubernur DKI. "Bukan membanggakan diri saya lho. Tapi kalau mau membuat proyek ya diberikan dulu contoh yang baik. Seperti membuat pelayanan kelurahan yang baik, berikan dulu contoh. Membuat kecamatan yang baik, berikan dulu contoh. Membuat taman yang baik, berikan dulu contoh. Membuat waduk yang baik, berikan dulu contoh," tutur Jokowi. "Jadi, doing by example," tukasnya.
Selasa, 25 Maret 2014
Megawati Ajak Kader Waspadai Upaya Jegal Jokowi
Selasa, 25 Maret 2014 , 22:55:00
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dan Ketua Bappilu PDIP, Puan Maharani saat kampanye di Lapangan Denggung, Sleman, Yogyakarta, Selasa (25/3). Foto: Humas DPP PDIP for JPNN.Com
JAKARTA - PDI Perjuangan hari ini (25/3) sukses memerahkan Yogyakarta dengan kampanye rapat terbuka yang digelar di Lapangan Denggung, Kabupaten Sleman. Diperkirakan lebih dari 50 ribu kader dan simpatisan PDIP menyemarakkan kampanye yang dihadiri langsung oleh ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri.
Tampil sebagai juru kampanye utama, Megawati langsung menyinggung soal keputusannya memberi mandat ke Joko Widodo alias Jokowi sebagai calon presiden. "Saya sebagai ketua umum telah memutuskan PDIP harus mempunyai calon presiden sebagai petugas partai. Dan saya telah berikan mandat kepada Bapak Joko Widodo yang sekarang masih menjabat sebagai Gubernur DKI," kata Megawati yang langsung disambut tepuk tangan dan pekik merdeka puluhan ribu kadernya.
Sebagaimana rilis Humas DPP PDIP, Megawati memaparkan alasannya memberi mandat ke Jokowi untuk maju sebagai capres. Perempuan kelahiran Yogyakarta, 23 Januari 1947 itu melihat rakyat menginginkan keadaan yang lebih baik dari sebelumnya. Di samping itu, PDIP juga membidik 60 juta pemilih dari kalangan muda.
Namun demikian Megawati juga mengingatkan kadernya untuk gigih memperjuangkan PDIP agar bisa mencapai target 27 persen suara di pemilu legislatif sehingga lebih mudah mengusung Jokowi. Sebab, ucap Megawati, sejak Jokowi memegang mandat capres ternyata ada upaya mengganggu PDIP maupun mantan Wali Kota Surakarta itu.
"Untuk itu saya sebagai ketua umum membutuhkan dukungan itu. Jangan terlena bahwa setelah Pak Jokowi saya calonkan sebagai capres, masih banyak orang yang akan menjegal beliau (Jokowi, red) untuk membuat yang nama partai kita tidak bisa capai 20 persen minimal. Maka memerlukan dukungan dan bantuan anda secara riil," pintanya.
Namun, putri Proklamator RI Bung Karno itu juga menyampaikan permintaan maaf karena Jokowi tak bisa ikut hadir dalam kampanye itu. Sebab, Jokowi hanya bisa tampil sebagai jurkam pada hari Sabtu dan Minggu "Saya sampaikan salam hormat dan permintaan maaf karena beliau tidak bisa hadir disini karena harus jalankan tugas sehari-hari," ujar Presiden RI kelima itu.
Sementara Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Puan Maharani mengaku menangkap semangat besar dari masyarakat Yogyakarta untuk menjadikan partai pemenang Pemilu 1999 itu bisa menjadi jawara di Pemilu 2014. "Saya datang ke Yogyakarta bersama ibu ketua umum dari bandara sampai ke sini. Sepanjang jalan saya lihat rakyat memadati jalan-jalan untuk mengikuti kampanye PDI Perjuangan, mengingatkan saya dulu waktu Pemilu 1999," katanya.
Puan pun memuji simpatisan dan kader PDIP yang mau hadir untuk berkampanye meski tidak dibayar. Menurutnya, hal itu menunjukkan kader dan simpatisan PDIP memang anak-anak ideologis Soekarno.
Karenanya putri Megawati itu merasa yakin PDIP bisa menang besar di Yogyakarta. "Mulai hari ini kita harus tetap harus solid sebagai keluarga PDI Perjuangan," ucapnya.(jpnn)
Megawati Ajak Kader PDIP Waspadai Upaya Jegal Jokowi
Selasa, 25 Maret 2014 , 22:55:00
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dan Ketua Bappilu PDIP, Puan Maharani saat kampanye di Lapangan Denggung, Sleman, Yogyakarta, Selasa (25/3). Foto: Humas DPP PDIP for JPNN.Com
JAKARTA - PDI Perjuangan hari ini (25/3) sukses memerahkan Yogyakarta dengan kampanye rapat terbuka yang digelar di Lapangan Denggung, Kabupaten Sleman. Diperkirakan lebih dari 50 ribu kader dan simpatisan PDIP menyemarakkan kampanye yang dihadiri langsung oleh ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri.
Tampil sebagai juru kampanye utama, Megawati langsung menyinggung soal keputusannya memberi mandat ke Joko Widodo alias Jokowi sebagai calon presiden. "Saya sebagai ketua umum telah memutuskan PDIP harus mempunyai calon presiden sebagai petugas partai. Dan saya telah berikan mandat kepada Bapak Joko Widodo yang sekarang masih menjabat sebagai Gubernur DKI," kata Megawati yang langsung disambut tepuk tangan dan pekik merdeka puluhan ribu kadernya.
Sebagaimana rilis Humas DPP PDIP, Megawati memaparkan alasannya memberi mandat ke Jokowi untuk maju sebagai capres. Perempuan kelahiran Yogyakarta, 23 Januari 1947 itu melihat rakyat menginginkan keadaan yang lebih baik dari sebelumnya. Di samping itu, PDIP juga membidik 60 juta pemilih dari kalangan muda.
Namun demikian Megawati juga mengingatkan kadernya untuk gigih memperjuangkan PDIP agar bisa mencapai target 27 persen suara di pemilu legislatif sehingga lebih mudah mengusung Jokowi. Sebab, ucap Megawati, sejak Jokowi memegang mandat capres ternyata ada upaya mengganggu PDIP maupun mantan Wali Kota Surakarta itu.
"Untuk itu saya sebagai ketua umum membutuhkan dukungan itu. Jangan terlena bahwa setelah Pak Jokowi saya calonkan sebagai capres, masih banyak orang yang akan menjegal beliau (Jokowi, red) untuk membuat yang nama partai kita tidak bisa capai 20 persen minimal. Maka memerlukan dukungan dan bantuan anda secara riil," pintanya.
Namun, putri Proklamator RI Bung Karno itu juga menyampaikan permintaan maaf karena Jokowi tak bisa ikut hadir dalam kampanye itu. Sebab, Jokowi hanya bisa tampil sebagai jurkam pada hari Sabtu dan Minggu "Saya sampaikan salam hormat dan permintaan maaf karena beliau tidak bisa hadir disini karena harus jalankan tugas sehari-hari," ujar Presiden RI kelima itu.
Sementara Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Puan Maharani mengaku menangkap semangat besar dari masyarakat Yogyakarta untuk menjadikan partai pemenang Pemilu 1999 itu bisa menjadi jawara di Pemilu 2014. "Saya datang ke Yogyakarta bersama ibu ketua umum dari bandara sampai ke sini. Sepanjang jalan saya lihat rakyat memadati jalan-jalan untuk mengikuti kampanye PDI Perjuangan, mengingatkan saya dulu waktu Pemilu 1999," katanya.
Puan pun memuji simpatisan dan kader PDIP yang mau hadir untuk berkampanye meski tidak dibayar. Menurutnya, hal itu menunjukkan kader dan simpatisan PDIP memang anak-anak ideologis Soekarno.
Karenanya putri Megawati itu merasa yakin PDIP bisa menang besar di Yogyakarta. "Mulai hari ini kita harus tetap harus solid sebagai keluarga PDI Perjuangan," ucapnya.(jpnn)
Gambar Raksasa Jokowi Diarak Keliling Kota
TRIBUNNEWS.COM.MAMUJU UTARA - Beragam cara unik dilakukan simpatisan pendukung bakal calon presiden dari PDI-P, Joko Widodo. Di Mamuju Utara, ribuan kader dan simpatisan PDI-P mendeklarasikan dukungan mereka kepada Jokowi dengan mengarak gambar Jokowi berukuran raksasa yang terbuat dari papan berkeliling kota, Selasa (25/3/2014).
Sejak pukul 10.00 Wita, massa dari berbagai kecamatan dan desa telah memenuhi Lapangan Sarjo, Mamuju Utara. Sebelum menggelar pawai, massa mengikuti pesta joget dangdut di lapangan tersebut. Sejumlah petinggi PDI-P, termasuk Wakil Gubernur Sulbar, M Amri Sanusi, dan Bupati Mamuju Utara Agus Ambo Djiwa, hadir memberikan dukungan kepada massa.
Massa lalu melakukan konvoi dengan mengarak gambar Jokowi setinggi 2,5 meter itu keliling kota sambil menggunakan kendaraan. Ada pula yang melakukan aksi longmarch. Warga yang mengikuti aksi ini juga menggunakan topeng bergambar Jokowi sebagai bukti dukungan mereka.
Aksi ini membuat lalu lintas di jalur trans-sulawesi tersendat hingga lebih dari tiga kilometer. Kendaraan harus mengantre selama lebih dari dua jam. Ratusan petugas Polres Mamuju Utara diturunkan untuk mengatur arus lalu lintas.
Ketua DPC PDI-P Lukman Said mengatakan, gambar Jokowi yang dibuat oleh para pendukungnya itu merupakan bukti nyata dukungan kepada Jokowi untuk maju sebagai calon presiden RI.
"Ini cara kami menyatakan dukungan penuh kepada Jokowi sebagai capres yang diusung Megawati Soekarnoputri. Ribuan massa pendukung dan simpatisan Jokowi rela berkeliling kota Mamuju Utara di tengah cuaca panas hanya untuk mengekspresikan kecintaan dan dukungan mereka," ujar Lukman.
PDI-P yang mengklaim Mamuju Utara sebagai lumbung suara partai menargetkan 9 kursi di DPRD di kabupaten tersebut.
Ratusan Orang Bakal Usir Jokowi dari Jakarta Hari Ini
JAKARTA - Ratusan orang yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Jakarta Baru (KM-JB) akan mendatangi Balai Kota, siang nanti. Mereka meminta pertanggungjawaban Jokowi atas komitmennya membangun Jakarta selama lima tahun. "Betul besok (hari ini) siang sekitar jam 11, kita akan membawa sekitar 500 warga DKI ke Balai Kota menuntut Gubernur memenuhi komitmen untuk membangun Jakarta 5 tahun. Kami tidak menolak Jokowi nyapres karena hak dia tapi kami hanya mengingatkan masih banyak urusan-urusan di Jakarta yang belum dia realisasikan," kata juru bicara KM-JB, Ahmad Yusuf kepada JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT, Senin (24/3/2014). Ahmad menjelaskan, program yang belum terealisasikan yang dia maksud adalah masalah kemacetan yang belum teratasi, persoalan monorel, banjir, kemiskinan dan masih banyaknya pengangguran. "Satpol PP saja gusur-gusurin orang dagang. Jadi kita harus gimana. Sampai saat ini itu semua belum terealisasi. Makanya kita mau nuntut kok di sini (Jakarta) belum selesai mau nyapres," ujar Ahmad. Dalam aksinya nanti, kata Ahmad, dia juga akan menyerahkan tiket kereta api Matarmaja Jurusan Jakarta-Solo untuk menyuruh Jokowi pulang ke Solo jika dia tak tepati janjinya membangun Jakarta selama 5 tahun. "Stop kebohongan, stop kemungkaran, stop pengkhianatan. Kita enggak mau dijadikan Solo kedua. Besok (hari ini) kita akan menyerahkan tiket kereta Matarmaja Jakarta-Solo ke Jokowi. Jokowi harus komitmen dengan ucapannya untuk membangun Jakarta," tutupnya.(ful)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT Apps di Android Anda.
Bukan PDI
RODERICK ADRIAN MOZES Calon presiden yang juga Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi, berbicara saat menyambut peserta kontingen tim Garuda Baru di Balaikota, Jakarta, Senin (24/3/2014). Jokowi berharap peserta bisa mengharumkan nama Indonesia dalam turnamen Piala Dunia Anak Jalanan atau Street Child Soccer World Cup (SCWC) 2014 di Rio De Jainero, Brasil. JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
JAKARTA, JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT.com - Nama domain internet "Jokowi.id" ternyata telah didaftarkan dan dibeli. Siapakah pemiliknya dan akan digunakan untuk apa?
Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) mengakui bahwa alamat situs "Jokowi.id" telah didaftarkan pada Senin (24/3/2014). Namun, Pandi enggan mengungkap siapa pihak yang mendaftarkan nama domain tersebut.
"Kami harus menjaga kerahasiaan. Kami tidak bisa memberitahukan siapa pendaftarnya. Yang jelas, kami menjamin pendaftaran bahwa nama domain ini sudah sesuai dengan semua aturan pendaftaran nama domain 'Apapun.id' pada periode Sunrise," kata Ketua Pandi Sigit Widodo saat dihubungi KompasTekno.
Periode Sunrise merupakan tahap pertama pendaftaran nama domain internet "Apapun.id" atau populer disebut "Anything.id". Pendaftaran dan penjualan nama domain ".id" di tahap ini secara eksklusif diperuntukkan bagi para pemegang merek, sejak 20 Januari sampai 17 April 2014. Hingga kini, sebanyak 285 nama domain internet ".id" telah dibeli oleh para pemegang merek.
KompasTekno melakukan penelusuran tentang pemilik nama domain internet "Jokowi.id". Ternyata, alamat tersebut bukan dibeli oleh partai pengusung Joko Widodo, PDI Perjuangan (PDI-P), melainkan oleh Sekretariat Nasional Jaringan Organisasi dan Komunitas Warga Indonesia (Seknas Jokowi), sebuah organisasi masyarakat pendukung Jokowi.
Salah seorang Presidium Seknas Jokowi, Sammy Pangerapan, mengakui bahwa pihaknya telah membeli domain "Jokowi.id" dan diberi amanat secara resmi oleh Jokowi untuk mengelola situs tersebut.
Pihaknya bisa membeli nama domain itu karena telah mematenkan nama organisasi Seknas Jokowi. Singkatan Seknas Jokowi juga telah dipatenkan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
"Nama domain tersebut akan kami gunakan untuk kepentingan Joko Widodo dalam pemilu dan kampanye lain setelah pemilu," kata Sammy. Situs "Jokowi.id" dijadwalkan mulai aktif setelah tanggal 17 April 2014.
Pandi, pengelola nama domain internet Indonesia, berharap bakal calon presiden lainnya dapat memanfaatkan nama domain dengan akhiran ".id" sebagai situs resmi. "Domain '.id' ini merupakan domain tepercaya. Jika menggunakan nama domain selain '.id', bisa saja lawan capres membuat situs palsu untuk menyebarkan informasi yang tidak benar dan merugikan capres yang bersangkutan," lanjut Sigit.
Pandi mempersilakan "Jokowi.id" untuk mulai diaktifkan setelah 17 April 2014 karena tanggal tersebut merupakan batas akhir pendaftaran domain internet ".id" bagi pemegang merek.
Bukan PDIP, Siapa Pemilik Domain Internet "Jokowi.id"?
RODERICK ADRIAN MOZES Calon presiden yang juga Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi, berbicara saat menyambut peserta kontingen tim Garuda Baru di Balaikota, Jakarta, Senin (24/3/2014). Jokowi berharap peserta bisa mengharumkan nama Indonesia dalam turnamen Piala Dunia Anak Jalanan atau Street Child Soccer World Cup (SCWC) 2014 di Rio De Jainero, Brasil. JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
JAKARTA, JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT.com - Nama domain internet "Jokowi.id" ternyata telah didaftarkan dan dibeli. Siapakah pemiliknya dan akan digunakan untuk apa?
Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi), mengakui bahwa alamat situs web Jokowi.id telah didaftarkan pada Senin (24/3/2014). Namun, Pandi enggan mengungkap siapa pihak yang mendaftarkan nama domain tersebut.
"Kami harus menjaga kerahasiaan. Kami tidak bisa memberitahukan siapa pendaftarnya. Yang jelas, kami menjamin pendaftaran nama domain ini sudah sesuai dengan seluruh aturan pendaftaran nama domain "Apapun.id" di periode Sunrise," kata Ketua Pandi Sigit Widodo saat dihubungi KompasTekno.
Periode Sunrise merupakan tahap pertama pendaftaran nama domain internet "Apapun.id" atau populer disebut "Anything.id." Pendaftaran dan penjualan nama domain .id di tahap ini eksklusif diperuntukkan kepada para pemegang merek sejak 20 Januari sampai 17 April 2014. Hingga kini, sebanyak 285 nama domain internet .id telah dibeli oleh para pemegang merek.
KompasTekno melakukan penelusuran tentang pemilik nama domain internet Jokowi.id. Ternyata, alamat tersebut bukan dibeli oleh partai pengusung Joko Widodo, PDI Perjuangan (PDIP) tetapi dimiliki oleh Sekretariat Nasional Jaringan Organisasi dan Komunitas Warga Indonesia (Seknas Jokowi), sebuah organisasi masyarakat pendukung Jokowi.
Salah seorang Presidium Seknas Jokowi, Sammy Pangerapan, mengakui bahwa pihaknya telah membeli domain Jokowi.id dan diberi amanat secara resmi oleh Jokowi untuk mengelola situs web tersebut.
Pihaknya bisa membeli nama domain itu karena telah mematenkan nama organisasi Sekretariat Nasional Jaringan Organisasi dan Komunitas Warga Indonesia. Singkatan Seknas Jokowi juga telah dipatenkan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
"Nama domain tersebut akan kami gunakan untuk kepentingan Joko Widodo dalam pemilu dan kampanye lain setelah pemilu," kata Sammy. Situs web Jokowi.id dijadwalkan mulai aktif setelah tanggal 17 April 2014.
Pandi selaku pengelola nama domain internet Indonesia, berharap bakal calon presiden lainnya dapat memanfaatkan nama domain dengan akhiran .id sebagai situs web resmi. "Domain .id ini merupakan domain terpercaya. Jika menggunakan nama domain selain .id, bisa saja lawan capres membuat situs palsu untuk menyebarkan informasi yang tidak benar dan merugikan capres yang bersangkutan," lanjut Sigit.
Pandi mempersilakan Jokowi.id untuk mulai diaktifkan setelah 17 April 2014, karena tanggal tersebut merupakan batas akhir pendaftaran domain internet .id untuk pemegang merek.
Senin, 24 Maret 2014
Diprotes Tokoh Betawi, Ini Tanggapan Jokowi
http://ift.tt/1dGqwCY Januarius Kuwado Detik-detik menjelang Joko Widodo menyatakan siap menjadi calon presiden di Rumah Pitung, Marunda, Jakarta Utara, Jumat (14/3/2014).
JAKARTA, JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membantah anggapan yang mengatakan bahwa deklarasi pencapresannya di Rumah Pitung, Marunda, Jakarta Utara, sebagai bentuk perlawanan terhadap calon-calon presiden lainnya. Menurut Jokowi, perlawanan yang ia maksudkan adalah perlawanan terhadap kemiskinan, ketidakadilan, kebodohan, dan neoliberalisme. Jokowi mengaku bahwa ia sama sekali tidak menganggap capres-capres lain sebagai saingannya. "Jadi itu bukan perlawanan ke bangsa sendiri. Capres yang lain saudara kita juga, kawan dekat saya semuanya," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (24/3/2014). Selain itu, Jokowi menganggap bahwa deklarasi di Rumah Pitung sebagai penghargaannya terhadap salah satu cagar budaya yang ada di Jakarta itu. Ia menolak tudingan bahwa dia telah memanfaatkan rumah tersebut untuk kepentingan politik. "Memang di situlah penghargaan kita, karena di situ cagar budaya, warisan budaya, kawasan bersejarah," ucapnya. Seperti diberitakan, deklarasi kesiapan menjadi calon presiden yang dilakukan Jokowi di Rumah Pitung, Jumat (14/3/2014), mendapat protes dari organisasi Badan Musyawarah Masyarakat Betawi. Ketua Lembaga Antar-Bidang Muhammad Rifky menyatakan keberatan dan meminta Jokowi segera meminta maaf kepada masyarakat Betawi karena telah menggunakan nama pahlawan Si Pitung untuk kepentingan politik. Budayawan Betawi itu mengatakan, ada beberapa hal yang membuat masyarakat Betawi tidak terima saat Jokowi melakukan deklarasi di Rumah Pitung seminggu lalu. Pertama, pengumuman tersebut digelar secara mendadak tanpa ada komunikasi dahulu dengan masyarakat Betawi yang notabene "pemilik" rumah Pitung. Permasalahan kedua adalah Rumah Pitung merupakan cagar budaya. Menurut dia, tidak seharusnya cagar budaya dijadikan tempat deklarasi capres kelompok tertentu. Hal lain yang membuat tokoh-tokoh Betawi geram adalah Jokowi menjadikan si Pitung sebagai simbol perlawanan. Rifky berpendapat, perkataan itu tidak tepat diucapkan oleh Jokowi pada saat itu sebab Pitung berjuang dan melawan penjajahan kolonial Belanda. Ia juga menjelaskan, tokoh Pitung merupakan penggambaran pahlawan yang berjuang tidak untuk kepentingan kelompok, tetapi untuk masyarakat. Berbeda dengan Jokowi yang mencalonkan diri menjadi presiden dari kelompok tertentu. Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
Pengamat: Jokowi Bukan Tipe Perekat Solidaritas seperti Megawati
http://ift.tt/1bmvtmP JANUARIUS KUWADO Wakil Gubernur Banten Rano Karno, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani, dan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri-kanan) duduk bersama dalam acara perayaan HUT ke-41 PDI Perjuangan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2014).
JAKARTA, JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT.com - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Zaki Mubarak, menilai bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Joko Widodo, bukan tipikal pemimpin yang kuat seperti Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, popularitas Jokowi hanya sesaat dan akan pudar bila tidak memenuhi ekspektasi pendukungnya.
"Mungkin untuk jangka pendek, ya, Jokowi punya pengaruh (terhadap partai) bila dia terpilih jadi presiden. Tapi jangka panjang, saya tidak yakin. Jokowi bukan tipe solidarity maker seperti Bu Mega," kata Zaki saat dihubungi, Senin (24/3/2014).
Zaki berpendapat, sebagai partai tradisional, PDI-P tidak bisa dilepaskan dari sosok Megawati. Pengusungan Jokowi sebagai capres PDI-P, kata dia, menandakan begitu kuatnya mandat dari Megawati dan bukan merupakan mandat wong cilik. "Pencapresan Jokowi menegaskan begitu kuatnya politik patronase PDI-P yang bertumpu kepada figur sentral Megawati," ujarnya.
Oleh karena itu, Zaki menilai situasi tersebut dinikmati tidak hanya oleh Megawati, tetapi juga oleh lingkaran dalam ( inner circle) PDI-P. Ia ragu bahwa partai berlambang banteng itu akan berubah menjadi partai modern dalam waktu dekat.
"Jokowi tampaknya juga menikmati privileges dari besarnya kekuasaan Mega. Saya tidak melihat pada diri Pak Jokowi ada semangat dan kemampuan untuk mereformasi partai," kata Zaki.
Jokowi: Macet dan Banjir Lebih Mudah Diatasi jika Jadi Presiden
http://ift.tt/MnNxDl Gatra Kemacetan di Jalan Raya Pondok Gede, perbatasan antara Bekasi dan Jakarta Timur, Selasa (25/2/2014) pagi.
JAKARTA, JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, permasalahan kemacetan dan banjir di Jakarta akan mudah teratasi jika dia menjadi presiden. Seorang presiden akan mudah mengatur dan memerintahkan kepala daerah di kawasan Jabodetabek untuk bekerja sama.Jokowi menilai, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak akan bisa menanggulangi kemacetan dan banjir tanpa bantuan daerah lain karena salah satu sumber penyebab terjadinya dua masalah klasik Jakarta tersebut juga berasal dari daerah-daerah penyangganya."Seharusnya lebih mudah (mengatasi kemacetan) karena kebijakan transportasi itu harusnya tidak hanya Jakarta, tapi juga Jabodetabek. Itu seperti halnya dengan masalah banjir. Banjir tidak hanya masalah Jakarta karena 90 persen air yang menggenangi Jakarta itu justru berasal dari atas (Bogor). Semua pengelolaan 13 sungai besar yang ada di Jakarta juga semuanya kewenangan pemerintah pusat," papar Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (24/3/2014). Jokowi menjamin, seluruh perencanaan transportasi yang telah dicanangkannya selama menjabat sebagai DKI-1 tidak akan terbengkalai jika nantinya ia menjabat sebagai RI-1. Ke depannya, Jokowi ingin agar Jakarta memiliki banyak moda transportasi. Saat ini, Jakarta tengah dalam tahap upaya membangun MRT, monorel, menambah tiga koridor transjakarta, dan yang terbaru, membangun metro kapsul. Untuk nama terakhir, kata Jokowi, pihaknya saat ini masih mempertimbangkan dan mempelajari jenis transportasi yang diusulkan oleh PT Perkakas Rekadaya Nusantara (PT PRN). Jokowi mengaku tertarik karena PT PRN menawarkan nilai investasi yang kecil. "Metro kapsul ini lebih murah dari MRT dan monorel. Biaya produksi juga murah, tiangnya kecil, pengerjaannya cepat banget. Pengaturan headway dari kereta ke kereta itu bisa beriringan," ujarnya. Nilai investasi metro kapsul diprediksi akan berada pada kisaran Rp 114 miliar per kilometer. Kereta ini dapat melaju dengan kecepatan maksimal 70 kilometer per jam dan akan menggunakan sistem sinyal sehingga tidak akan menggunakan tenaga masinis. Metro kapsul akan terdiri dari dua jenis kereta, yakni yang memiliki panjang 9 meter dan 12 meter. Metro kapsul ukuran 9 meter berkapasitas 50 orang, sementara metro kapsul 12 meter untuk 80 orang.Rute yang akan dilayani adalah Parkir Timur Senayan atau Taman Mini Indonesia Indah menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Tarifnya sebesar Rp 10.000.
Jokowi: Aku Rapopo ...
RODERICK ADRIAN MOZES Calon presiden yang juga Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi, berbicara saat menyambut peserta kontingen tim Garuda Baru di Balaikota, Jakarta, Senin (24/3/2014). Jokowi berharap peserta bisa mengharumkan nama Indonesia dalam turnamen Piala Dunia Anak Jalanan atau Street Child Soccer World Cup (SCWC) 2014 di Rio De Jainero, Brasil. JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
JAKARTA, JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT.com - Gubernur DKI Jakarta yang juga calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo, enggan menanggapi berbagai komentar negatif dan serangan yang akhir-akhir ini sering ditujukan kepadanya. Ia pun mengaku tidak mempermasalahkan serangan-serangan tersebut. Menurut Jokowi, masyarakat Indonesia saat ini sudah cerdas. Jadi, berbagai informasi negatif tidak akan mudah diterima begitu saja. "Mau nyerang silakan, mau ngejek silakan, toh, masyarakat sudah bisa menyaring mana yang benar dan mana yang tidak benar. Mau dukung silakan, mau tidak dukung silakan. Aku rapopo, aku rapopo, he-he-he," kata Jokowi, di Balaikota Jakarta, Senin (24/3/2014). Jokowi menilai, saling serang dan saling mencemooh satu sama lain bukan budaya bangsa Indonesia. Karena itu, ia mengaku tidak akan pernah mau terlibat dalam tindakan tersebut. Jokowi pun lebih menyarankan para lawan-lawannya untuk saling beradu gagasan dan adu program dengan dirinya. "Saya tidak pintar debat, tapi kalau mau adu gagasan, sih, boleh," ujar pria asal Solo itu.
Pendamping Jokowi Harus Punya Pemikiran Trisakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis 98, Taufan Hunneman menilai banyaknya manuver tokoh-tokoh untuk mendampingi Jokowi alias Joko Widodo sebagai calon wakil presiden harus dicermati oleh PDIP.
Menurutnya, banyaknya tokoh yang bermunculan sebagai calon pendamping Jokowi akan mendatangkan keuntungan.
"Menurut saya, yang cocok untuk mendampingi Jokowi adalah mereka yang memiliki basis pemikiran Trisakti. Selain itu, juha harus memiliki rekam jejak melawan dominasi kepentingan asing di negara ini," kata Taufan dalam keterangan persnya, Senin (24/3/2014).
Taufan menuturkan, adapun kriteria yang tepat untuk mendampingi Jokowi adalah sosok yang memiliki konsistensi memperjuangkan nilai-nilai kerakyatan. Selain itu menurutnya, sosok tersebut juga harus memiliki rekam jejak bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.
"Saya rasa sosok itu juga harus memiliki akar massa dikalangan Nahdliyin dan merupakan sosok yang pluralis," tuturnya.
Aktivis 98 ini menilai, hendaknya calon pendamping Jokowi tidak berasal dari latar belakang pengusaha, hal itu untuk menghindarkan oleh politik kepentingan. Dirinya menilai, pendamping Jokowi haruslah berpengalaman dalam mengelola masalah dan dan memahami geopolitik.
"Selain itu, sosok itu harus teruji dan memiliki kemampuan membangun komunikasi politik dengan parlemen. Sosok itu harus bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah," tandasnya.
Diusung Capres PDIP, Pengamanan Jokowi Diperketat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengungkapkan telah menambah pengamanan bagi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Hal itu dilakukan PDIP semenjak Jokowi diusung sebagai calon presiden pada pemilu 2014.
"Ya pak Jokowi kan sudah dicalonkan, sebagai partai yang mencalonkan, kami juga ikut memprotect atas keselamatan beliau," kata Politisi Senior PDIP Pramono Anung di Gedung DPR, Jakarta, Senin (24/3/2014).
Pramono mengakui dalam tindakan pengamanan terhadap Jokowi saat masa kampanye berbeda dengan sebelumnya. "Sekarang ini beliau tidak sebebas seperti dulu info apapun yang kami anggap positif sebagai masukan," ujar Wakil Ketua DPR itu.
Pramono yakin masyarakat juga akan memberikan perlindungan terhadap Jokowi. Sebab, PDIP yakin Jokowi dicintai rakyat.
Sedangkan mengenai operasi intelejen yang sering dikatakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Pramono mengatakan saat tahap kampanye apapun dapat terjadi.
"Orang menduga itu walaupun tidak ada bukti, caleg-caleg PDIP di daerah mempersiapkan saksi secara baik kecurangan akan makin baik," tutunya.
Sebelumnya diberitakan, Jokowi dikabarkan bakal menjadi target pembunuhan atau diserang agar cacat, kalau sudah dipastikan menjadi peserta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI 9 Juli 2014. Hal tersebut, diungkapkan Sekretaris Jenderal Partai Republik Heru B Arifin.
Sekjend partai yang tak lolos verifikasi untuk mengikuti Pemilu 2014 itu mengakui, sudah sejak lima bulan lalu mendengar kabar, jika dicapreskan maka Jokowi bisa dibunuh atau minimal dibikin cacat.
"Saat itu ada seorang intelijen independen yang mengabarkan ke saya, bahwa jika Jokowi tetap dicapreskan, maka dia akan dibunuh atau dibuat cacat seumur hidup," tegas Heru B Arifin di Jakarta, Minggu (23/3/2014).
Menurut Heru, sudah jelas motifnya adalah politis. "Jokowi dianggap diboncengi banyak kepentingan asing," tuturnya.
Kalau Jokowi cacat, ia dipastikan tidak maju sebagai capres. Dia akan ditolak KPU, karena dianggap tidak lolos syarat kesehatan. Dengan demikian, kepentingan asing ini gagal menguasai kekuasaan lima tahun ke depan.
Siapa yang berkepentingan menghentikan Jokowi, menurut Heru, adalah pihak-pihak yang ingin menciptakan kegaduhan dan memecah belah Indonesia.
"Mereka tidak senang Indonesia menjadi negara adidaya yang bakal memimpin peradaban dunia," ujarnya.
Masuk "The World's 50 Greatest Leaders", Kata Jokowi "Hebat Apaan"
RODERICK ADRIAN MOZES Calon presiden yang juga Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi, menikmati sarapan sebelum berkampanye di Bandar Lampung, Sabtu (22/3/2014). Jokowi dijadwalkan akan menjadi juru kampanye Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di beberapa kota di Provinsi Lampung bersama sejumlah tokoh PDIP lainnya, di antaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
JAKARTA, JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku belum mengetahui bahwa dirinya masuk dalam daftar "The World's 50 Greatest Leaders" versi majalah Fortune. Dalam daftar tersebut, Jokowi duduk di peringkat ke-37. "Saya belum tahu," ujarnya di Balaikota Jakarta, Senin (24/3/2014). Meski demikian, Jokowi mengaku bahwa penghargaan semacam itu justru hanya akan menjadi beban baginya. Walaupun ia juga mengakui, sebuah penghargaan juga bisa menjadi pelecut bagi seseorang untuk lebih maju lagi. "Hebat apaan, biasa saja. Penghargaan seperti itu bisa jadi ujian, tapi bisa menjadi pendorong, ya kan? Dan itu berat," ujar pria yang telah mendeklarasikan diri sebagai calon presiden ini. Di dalam artikel tanggal 20 Maret 2014 itu, Fortune menggambarkan sosok calon presiden yang diusung PDI Perjuangan itu secara singkat. "Pada 2005, eksportir furnitur itu terpilih sebagai Wali Kota Solo, kota dengan populasi 500.000 orang di Indonesia. 'Jokowi', begitu dia biasa dikenal, membersihkan kota itu dan membongkar korupsi, mencengangkan kelelahan publik Indonesia terhadap status quo. Jokowi melejit dengan cepat. Pada 2012, dia terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta. Kini dia menjadi favorit untuk memenangi pemilihan presiden RI pada Juli 2014." Dalam daftar tersebut, Jokowi berada bersama dengan para pemimpin dan pebisnis dunia. Peringkat pertama diduduki Paus Fransiskus, disusul dengan Kanselir Jerman Angela Merkel di posisi 2. Peringkat 3 dan 4, menjadi milik CEO Ford Motor Co Allan Mullaly dan miliarder dan filantropis Warren Buffett. Di peringkat ke-5 ada nama mantan Presiden AS, Bill Clinton, disusul tokoh demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi. Panglima Angkatan Bersenjata AS di Afganistan, Jenderal Joe Dunford, berada di urutan ke-7. Berikutnya ada nama musisi Bono, pemimpin Tibet Dalai Lama, dan bos Amazon.com, Jeff Bezos. Nama-nama terkenal lain yang masuk dalam daftar itu adalah Direktur IMF Christine Lagarde; aktris Angelina Jolie; bos Apple, Tim Cook; dan aktivis muda, Malala Yousafzai.
Jokowi Masuk Jajaran 50 Pemimpin Terbaik Dunia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo masuk daftar "The World's 50 Greatest Leaders" versi majalah Fortune. Dalam daftar tersebut, pria yang karib disapa Jokowi itu menduduki peringkat ke-37.
Dalam artikel bertanggal 20 Maret 2014 itu, digambarkan sosok calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu secara singkat. Berikut petikan artikel tersebut:
"Pada 2005 eksportir furnitur itu terpilih sebagai Wali Kota Solo, kota dengan populasi 500 ribu orang di Indonesia. 'Jokowi', begitu dia biasa dikenal, membersihkan kota itu dan membongkar korupsi, mencengangkan kelelahan publik Indonesia terhadap status quo. Jokowi melejit dengan cepat. Pada 2012 dia terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta. Kini dia menjadi favorit untuk memenangi pemilihan presiden RI pada Juli 2014."
Dalam daftar tersebut, Jokowi bersanding dengan pemimpin dan pebisnis dunia. Peringkat pertama diduduki Paus Fransiskus, disusul dengan Kanselir Jerman Angela Merkel di posisi 2.
Peringkat 3 dan 4, menjadi milik CEO Ford Motor Co Allan Mullaly dan miliuner dan filantropis Warren Buffett. Di peringkat 5 ada nama mantan Presiden AS Bill Clinton, disusul tokoh demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi.
Panglima Angkatan Bersenjata AS di Afganistan Jenderal Joe Dunford berada di urutan ke-7. Berikutnya ada nama musisi Bono, pemimpin Tibet Dalai Lama, dan bos Amazon.com Jeff Bezos.
Nama-nama terkenal lain yang masuk dalam daftar itu adalah Direktur IMF Christine Lagarde, aktris Angelina Jolie, bos Apple Tim Cook, dan aktivis muda Malala Yousafzai.(Kistyarini)