Sabtu, 30 November 2013
Jokowi Latih Mata Batin Serap Kebutuhkan Masyarakat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan hanya satu hingga dua jam dirinya berada di kantor. Kebanyakan waktu kerja Jokowi mengasah mata batinnya mendengar dan melihat apa yang dirasakan masyarakat Jakarta.
Hal itu, menurut mantan Walikota Surakarta ini, dia teladani dari diri Presiden Pertama Indonesia, Bung Karno.
"Di kantor satu dua jam. Saya paling ngak kuat disuruh rapat. Saya paling seneng bukan di lapangan tapi mendekati masalah, mendekati rakyat. Itu yang saya lihat dari Bung Karno," ungkap Jokowi saat jadi pembicara dalam acara Serial Seminar Dewan Guru besar Universitas Indonesia (DGB UI) di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Sabtu (30/11/2013).
Jokowi tegaskan, bahwa sejak awal memimpin Jakarta, dirinya sangat ingin mengetahui betul bagaimana merasakan getaran dan apa yang sangat dibutuhkan rakyat.
"Kalau kita bersalaman, bersentuhan saja dengan rakyat tidak pernah, bagaimana kita bisa tahu apa yang dibutuhkan masyarakat," ucapnya disambut riuh rendah tepuk tangan para hadirin.
"Tiap hari saya lakukan. Saya ingin melatih mata batin saya untuk melihat, mendengar dan merasakan apa yang dibutuhkan masyarakat," tuturnya.
Dari situlah, menurut Jokowi aneka program kebijakan efektif bisa diambil pemerintah provinsi DKI Jakarta. Diantaranya, program Kartu Jakarta Sehat (KJS). Hingga kini sudah 3,2 juta KJS diberikan kepada masyarakat.
Program KJS tercetus, kisah Jokowi, saat dirinya terjun ke rumah masyarakat di awal kepemimpinannya. "Saya lihat masyarakat, ada yang bapaknya sakit, tapi tidak bisa ke rumah sakit, begitu juga ada ibunya yang sakit, anak-anaknya sakit. Itu yang saya lihat pertama kali di Jakarta," kenangnya.
Begitu juga dengan kebijakan Kartu Jakarta Pintar untuk mendukung pendidikan anak bangsa di Jakarta, yang kurang mampu. "Itu yang saya lihat di lapangan, " tegas Jokowi.