Sabtu, 27 Juli 2013
Jokowi: Usai Lebaran, PKL Mau Direlokasi
Jakarta, GATRAnews - Strategi push and full, ternyata tak mudah diimplementasikan kawasan Tanah Abang. Banyaknya pihak yang 'bermain' di pusat perdagangan tekstil terbesar di Asia Tenggara itu membuatnya sulit dibenahi. Namun, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) beryakinan masalah itu dapat diselesaikan, paling tidak usai Lebaran 2013.
Relokasi pedagang kaki lima (PKL) yang menggelar dagangannya di badan jalan, siap dipindahkan ke Blok G sesuai rencana Pemprov. "Nanti setelah Lebaran, yang jelas peta lapangan sudah 100% kita pegang semuanya. Para pedagang sudah mau, tapi katanya habis Lebaran, pokoknya setelah Lebaran nanti akan sering ketemu dan solusinya pasti ada," ungkapnya di Balaikota, Jumat (26/7).
DKI-1 yang hobi blusukan ini menambahkan, dirinya siap ke memantau ke lapangan (Tanah Abang) jika permasalahan sudah selesai. Yang terpenting saat ini, menata kawasan itu agar tidak terjadi penumpukan kendaraan dan kemacetan. Semntara terkait preman yang membekingi Tanah Abang, Jokowi siap mengajaknya berdiskusi secara baik-baik.
Ditegaskannya, pemprov siap berbicara asal tetap pada koridor dan secara sopan. Peliknya berbenah di Tanah Abang, sempat menyeret kabar adanya oknum Pemprov DKI yang bermain. Mulai dari tingkat Ketua Rukun Warga (RW) sampai pejabat birokrasi di lingkungan DKI. Tersiar kabar pula, oknum DPRD bermain di kawasan itu. "Nanti itu urusannya aparat, siapa yang nerima uangnya, kemudian mengalir ke RW-nya, kelurahannya atau aparat yang lebih atasnya lagi ke siapa, urusannya Polda," tegas dia.
Disaat sibuk mengurusi Tanah Abang, puluhan PKL Tanah Abang menggelar unjuk rasa di depan Balaikota Jakarta. Kedatangan mereka untuk bertemu Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama sekali menuntut permintaan maaf terkait komentar pedasnya selama ini. Ahok (sapaan Basuki) dinilai pendemo, hanya bertaring ke dalam alias jago kandang dan hanya berbicara kepada media. Namun tidak mempunyai keberanian untuk menemui pendemo yang diancamnya akan dipidanakan.
"Melarang berdagang itu diskriminasi, kita berdagang itu mencari uang yang halal. Pedagang mau dipenjarain, lo (Ahok) aja kali yang dipenjara. Kami mau Ahok meminta maaf sama pedagang dan warga tanah abang," ujar seorang pengunjuk rasa. Selain itu, pedagang menolak untuk direlokasi ke Blok G karena faktor kelayakan yang tidak terpenuhi.
Sikap Ahok yang tidak melakukan dialog dengan para pedagang dan warga. "Mereka tidak ada dialog sebelumnya dengan tokoh masyarakat. Blok G itu tidak layak untuk ditempati, suruh Ahok blusukan lihat sendiri. Tanah abang masih luas, kenapa mesti disitu (Blok G)," pungkas pendemo.
Berdasarkan pantauan GATRAnews, hingga para pedagang dan warga Tanah Abang tersebut selesai melakukan orasi, Ahok tak juga menemuinya. Mereka melanjutkan aksinya ke depan Kantor DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. (*/Zak)
Add comment