JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT/SABRINA ASRIL Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Effendi Simbolon
JAKARTA, JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT.com - Penetapan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden dilakukan sehari setelah Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri bertemu dengan sejumlah pengusaha. Penetapan tersebut dipertanyakan lantaran muncul dugaan Jokowi akan tersandera para pengusaha. Terkait hal itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI-P Effendi Simbolon menegaskan Jokowi bukanlah tipikal pemimpin yang akan tersandera oleh kepentingan bisnis. "Yang berharap ada pamrih kepada Jokowi, akan kecewa. Karena kalau dia dibantu dengan pamrih, dia punya alert cukup tinggi," ujar Effendi di Jakarta, Sabtu (22/3/2014). Effendi memuji kesederhanaan yang dimiliki oleh Jokowi. Dengan kesederhanaannya itu, lanjut Effendi, Jokowi memiliki kepekaan tinggi akan orang-orang di sekitarnya. Jokowi dinilai membedakan orang-orang yang memiliki agenda terselubung dengan berada di dekatnya. Menurut Effendi, para pengusaha merapat ke PDI-P memang karena memiliki keinginan mendukung partainya. Pertemuan Megawati dengan para pengusaha itu pun sudah dirancang jauh hari, namun baru terlaksana pada 13 Maret. Effendi tak menampik PDI-P menerima sejumlah bantuan dari para pengusaha. "Kami boleh saja menerima bantuan selama batasannya dipenuhi. Tidak ada kontrak-kontrakan. Bisa dilihat ke pak Jokowi, selama memimpin Jakarta, apa ada yang bisa kendalikan dia?" imbuh anggota Komisi VII DPR ini. Diberitakan sebelumnya, Megawati menerima sekitar 60 pengusaha di Kantor DPP PDI-P di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (13/3/2014) malam. Acara ini digelar berdasarkan permintaan para pengusaha yang bergerak di berbagai bidang tersebut. Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Tjahjo Kumolo menjelaskan, dalam pertemuan itu, pihaknya akan memaparkan mengenai platform partai dan sejumlah program ketika PDI-P menang dalam pemilu dan berkuasa. Ia tak menampik jika ada keinginan dari para pengusaha untuk membantu PDI-P. Dari jumlah tersebut, sekitar 60 orang merupakan pengusaha muda yang sebagian besar berasal dari DKI Jakarta. Menurut Tjahjo, pertemuan ini sepenuhnya diinisiasi oleh para pengusaha. Keesokannya, Jokowi mendeklarasikan diri telah mendapat mandat dari Megawati menjadi capres 2014. Jokowi pun menyatakan siap melaksanakan mandat tersebut. Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif, mengingatkan Jokowi untuk menghindari 'pengusaha hitam' terkait pencapresannya. "Jangan nanti di belakangnya ada pengusaha hitam. Itu harus dihindari," kata Buya seusai menghadiri diskusi di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu (19/3/2014).