TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi PDIP yang juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku belum mengetahui adanya tim khusus untuk menyerang Gubernur DKI Joko Widodo di Jawa Tengah.
"Saya enggak mengerti, kalau saya (ditanya) ada timnya atau tidak (untuk menjatuhkan Jokowi) saya tidak mengerti soal itu," kata Ganjar di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Ganjar mengatakan menjelang pemilu 2014, tokoh-tokoh populer akan sering terkena serangan politik dari berbagai pihak.
"Siapapun enggak hanya mas Jokowi saja saya kira tapi potensi-potensi yang bakal menjadi capres juga akan seperti itu, Buat saya tinggal di manage saja isu politiknya," ujarnya.
Sedangkan mengenai kasus yang membelit Mantan Wali Kota Surabaya Bambang DH, Ganjar mengatakan hal itu menjadi peringatan bagi partai.
"Saya mengamati bahwa jangan sampai kita masuk sudut untuk di tembaki," ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tjahjo Kumolo melihat adanya upaya memperburuk citra Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi mendekati Pemilu 2014. Pesaing Jokowi, menurut Tjahjo, sudah membentuk tim khusus untuk memperburuk citra mantan Wali Kota Surakarta tersebut.
"Mereka membentuk tim khusus untuk men-down grade Jokowi. Tapi faktor X dalam tahun politik itu menarik, ada upaya mencari tsunami untuk porak porandakan PDI Perjuangan," ujar Tjahjo di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (18/11/2013) kemarin.
Tim khusus itu, lanjut Tjahjo, bahkan sengaja mendatangi Solo, Jawa Tengah untuk mengumpulkan informasi. Tjahjo mengaku menerima informasi ada upaya pengumpulkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) hanya untuk mencari keburukan Jokowi. Selain itu, tim ini juga bergerak kepada para pemilik media massa untuk mengurangi porsi pemberitaan Jokowi.