Reporter : Idris Rusadi Putra
Rencana pembangunan mass rapid transportation (MRT) di Jakarta terus dimatangkan. Saat ini, salah satu perusahaan pelat merah, Wijaya Karya masih menunggu keputusan Jokowi atas proyek MRT elevated (melayang) dari Lebak Bulus menuju ke Senayan.
Corporate Secretary Wika, Natal Argawan optimis akan memenangkan proyek ini setelah pihaknya mendapatkan proyek underground atau bawah tanah dari Senayan hingga Dukuh Atas beberapa waktu lalu.
"MRT tahap berikutnya elevated Lebak Bulus - Senayan dan belum juga diumumkan. Kata Pak Jokowi dulu Juni diumumkan tapi belum juga, mudah-mudahan tahun ini," ucap Natal di Jakarta seperti ditulis Minggu (28/7).
Untuk proyek underground sendiri dari Senayan menuju Dukuh Atas pihaknya saat ini sedang melakukan persiapan kontrak. Dia berharap proyek ini bisa mulai dikerjakan pada akhir tahun. "Underground semoga akhir thun ini kerja di lapangan," tutupnya singkat.
Sebelumnya Wika mengklaim paling siap menjalankan proyek sistem transportasi MRT. Wika telah mendapat jatah untuk membangun MRT dari Senayan hingga Dukuh Atas. Natal Argawan mengatakan jalur yang dibuat pihaknya adalah jalur di bawah tanah atau underground dengan kedalaman mencapai 30 meter.
"Kita underground dari Senayan sampai Bendungan Hilir itu sekitar 1,8 kilometer ada stasiun di Senayan dan Istora depan stadion," jelas Natal ketika berbincang dengan wartawan di Jakarta, Rabu (12/6).
Selanjutnya adalah dari Bendungan Hilir menuju ke Senayan dengan panjang jalur sekitar 2 km. Di jalur ini akan ada dua stasiun yaitu di Bendungan Hilir dan Setia Budi. Semua jalur berada di bawah tanah. Meskipun berada di bawah tanah, pihaknya menjamin tidak akan kebanjiran.
"Bornya tidak terlihat dan bornya berjalan di bawah tanah. Dalamnya lebih dari 30 meter, di bawah itu kan bebatuan, pasti ada caranya. Pada waktu di bor akan membentuk tunnel besar dua jalur atau twin tunnel. Ini di bawah gorong-gorong dan tidak akan banjir," jelasnya.