Sabtu, 25 Januari 2014
Jokowi
JOKOWIUPDATES.BLOGSPOT, Jakarta : Berbagai langkah dilakukan guna mengurangi banjir di Ibukota Jakarta. Salah satunya dengan membuat sodetan untuk aliran Kali Ciliwung. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pun memantapkan niatnya untuk membuat sodetan Ciliwung-Cisadane.
Sejumlah pejabat pun diundang untuk menghadiri acara rapat di pos pemantauan Bendung Katulampa Senin 20 Januari itu. Mereka antara lain Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Bupati Bogor Rachmat Yasin, Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Samad. Selain itu, Wakil Wali Kota Bekasi dan Dirjen SDA juga turut serta dalam pertemuan tersebut. Juga dihadiri oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Lingkungan Hidup.
Rapat yang berlangsung 3 jam tersebut menghasilkan beberapa rekomendasi. Di antaranya pembangunan 2 waduk di wilayah Bogor dan pembangunan sodetan Ciliwung-Cisadane.
3 Prioritas pelaksanaan proyek yang nantinya dikerjakan bersama terkait penanganan banjir itu, diprediksi mampu mengurangi 40 persen limpahan air yang memasuki wilayah Jakarta.
Namun sayang, rencana Jokowi bak mimpi, bertepuk sebelah tangan. Pemerintah Kota Tangerang menolak rencana sodetan itu. Sebab dinilai akan berdampak banjir di permukiman warga.
"Rencana sodetan Ciliwung-Cisadane akan mengancam banjir di Kota Tangerang yang semakin parah," kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah di Tangerang, Senin 20 Januari 2014.
"Jangan sampai solusinya hanya memindahkan banjir dari Jakarta ke Tangerang. Perlu alternatif lainnya dengan kajian bersama-sama," tegas sang walikota.
Tetapi penolakan itu, ditanggapi santai oleh pria yang akrab disapa Jokowi itu. "Itu nanti Kementerian PU yang bicara bukan saya. Larinya kok ke saya. Itu pemerintah pusat," ujarnya seraya merencanakan pertemuan selanjutnya guna membuahkan hasil.
Setali tiga uang dengan penolakan yang dilakukan Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, Wakil Gubernur Banten Rano Karno pun juga menyatakan hal serupa.
Rencana yang dimaksudkan untuk mencegah banjir di Jakarta ini, belum bisa diterima dan tengah dikaji oleh Pemprov Banten.
"Kalau merugikan Kabupaten dan Kota Tangerang serta Provinsi Banten, akan kita tolak. Tapi kita duduk barenglah," ujar Rano di Serang, Jumat 24 Januari.
Jokowi mengaku pihaknya belum bisa menghasilkan kesepakatan, karena pertemuan tak dihadiri seluruh pemimpin daerah terkait, seperti Provinsi Banten, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang yang hanya diwakili pejabat setingkat eselon.
"Sebetulnya di Katulampa sudah hadir semuanya. Tapi kan Pak Rano nggak dateng, yang hadir Pak Sekda. Kan kita masih perlu bicara dengan Pak Rano, dengan Pak Walikota Tangerang. Dengan Bupati Tangerang harus bicara," ucap Jokowi.
Jokowi juga menampik tujuan menggelar pertemuan dengan pimpinan daerah Jawa Barat, Banten, Tangerang, Depok dan Bogor di Bendungan Katulampa, Bogor, Jawa Barat beberapa hari lalu untuk menekan pemerintah pusat agar segera membangun sodetan Ciliwung-Cisadane.
"Itu bukan wilayah DKI, yang tanya saja yang aneh-aneh. Kita itu hanya ingin mendorong, merealisasikan seperti juga yang Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi. Dan sudah diputuskan, tahun ini jalan," ujar Jokowi.
Setelah berbagai penjelasan yang dilakukan Gubernur DKI berperawakan kurus tinggi itu, Rano Karno akhirnya menyetujui rencana pembuatan sodetan itu dengan syarat.
"Rencana sodetan Ciliwung-Cisadane sebaiknya tidak dibahas sekarang, tetapi melakukan normalisasi Sungai Cisadane dulu," ujar Rano Karno saat meninjau bendungan pintu air 10 di Kota Tangerang, Rabu 22 Januari.
Menurut pemeran Doel dalam sinetron 'Si Doel Anak Sekolahan' ini, bila rencana sodetan tersebut dilaksanakan tanpa dilakukan normalisasi Sungai Cisadane, maka imbas yang akan dirasakan warga Tangerang semakin besar.
Berdasarkan pantauannya ke beberapa titik banjir yang merupakan imbas dari luapan Sungai Cisadane, warga menolak rencana sodetan Ciliwung-Cisadane.Bila itu terjadi, ketinggian air yang merendam rumah warga akan semakin parah dibandingkan saat ini. "Kondisinya sangat parah. Luapan air sudah merendam rumah hingga 1 meter," tutur Rano.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, kondisi Sungai Cisadane saat ini sudah sangat dangkal. Maka itu, perlu normalisasi terlebih dulu.
Bila hal itu sudah dilakukan, akan diketahui kapasitas sungai itu untuk menampung air. "Kalau sekarang sudah mendapat kiriman air tambahan, banjir semakin parah di Tangerang," jelas Ahmed Zaki.
Solusi Ahok
Rencana pembangunan sodetan Sungai Ciliwung-Cisadane ditolak Pemerintah Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang. Alasannya, sodetan alias terusan buatan itu hanya menambah debit air banjir. Ahok pun mengatakan Jokowi kemungkinan akan mendatangi Bupati Tangerang.
"Kalau Bupati Tangerang menolak, ya mungkin Pak Jokowi akan datang ke beliau. Pusat juga kan ada kajian-kajiannya semua bisa dijelaskan secara ilmiah," ujar Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Rabu 22 Januari.
Ahok mengaku akan mengkaji benar atau tidaknya manfaat dari pembangunan sodetan tadi. Menurutnya, sebenarnya ide awal pengerjaan sodetan tersebut sudah dibahas sejak 17 tahun lalu berdasarkan studi dari Jepang.
Namun ada anggapan bahwa hasil kajian dari Negeri Sakura itu tidak sesuai lagi untuk saat ini. Sebab beberapa daerah sudah mengalami perkembangan penggunaan lahan di Bogor dan Tangerang.
Sodetan tersebut rencananya berbentuk terowongan raksasa atau deep tunnel sepanjang 1,2 kilometer. Berdasarkan kajian sementara Balai Besar Ciliwung Cisadane, dengan adanya sodetan, debit air di Ciliwung-Katulampa dari 780 meter kubik per detik berubah menjadi 490 meter kubik per detik.
Kemudian, debit air di Cisadane Empang berubah dari 810 meter kubik per detik menjadi 970 meter kubik per detik serta Cisadane-Pasar Baru berubah dari 1.600 meter kubik per detik menjadi 1.900 meter kubik per detik.
Selain itu, Ahok juga mengaku tengah mengkaji pembangunan gorong-gorong dari kawasan Casablanca ke Kanal Banjir Timur (KBT). Sebab, proyek pembangunan sodetan Ciliwung-Cisadane belum mendapat kesepakatan dari pemerintah Tangerang.
"Jujur saja kalau sodetan Cisadane juga tidak bisa, kita lagi mempelajari bagaimana nanti membuat gorong-gorong dari Casablanca ke Kanal Banjir Timur," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu di Balaikota DKI Jakarta.
Rayuan Jokowi
Pembahasan penanganan banjir di lintas pemerintah daerah masih terus berlanjut. Setelah sempat tarik ulur, antara Jakarta-Banten, Jokowi mengaku bakal bertemu dengan beberapa pejabat di Tangerang, yakni Wakil Gubernur Banten Rano Karno, Walikota Tangerang Arief Wismansyah, dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.
Mereka bakal membahas pembuatan sodetan Ciliwung-Cisadane di sekitar Kali Cisadane. Ini merupakan merupakan pembahasan lanjutan pertemuan di Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat.
"Ya itu, makanya kita mau ketemu Pak Rano, ketemu Pak Walikota, dan Pak Bupati besok. Jam berapanya, ya belum tahu, masih nunggu dari Pak Rano," kata Jokowi saat meninjau banjir di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat 24 Januari.
Jokowi mengaku, pertemuan lanjutan ini merupakan inisiatif antara dirinya dan Rano Karno. Dua pimpinan provinsi itu ingin agar Bupati Tangerang dan Walikota Tangerang yang selama ini menolak rencana pembangunan sodetan dapat duduk bersama membicarakan rencana tersebut.
" Saya sudah telepon Pak Rano. Kita sepakat. Dan selanjutnya supaya diatur jadwalnya. Sudah atur jadwalnya, dan akhirnya diputuskan besok bertemu," tutur Jokowi.
Jokowi menegaskan, saat ini belum mau berbicara banyak dan terlalu optimistis dapat merayu 2 kepala daerah itu agar mau menyetujui rencana pembangunan sodetan. Sodetan yang rencananya akan dibangun sejauh 1,2 kilometer itu.
Pertemuan antara Jokowi dan Rano Karno pun disepakati berlangsung Sabtu 25 Januari siang di Pintu Air 10 Kota Tangerang. Seperti apa hasilnya? Sukseskah rayuan Jokowi? Ikuti kelanjutannya!
(Tnt/Sss)
Sodetan Cisadane Hanya `Mimpi` JokowiSodetan Ditolak Tangerang, Jokowi Gelar Pertemuan LanjutanJokowi Telepon Rano Karno Bahas Sodetan Cisadane, Besok Bertemu